Jawa Pos

Makan Dedaunan Bukan Rumput

Pemkab Langsung Terjunkan Tim

-

JEMBER – Kabar Rokayah, 87, nenek yang nekat makan rumput karena kelaparan asal Dusun Krajan B, RT 02, RW 07, Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsar­i, menjadi viral di media sosial (medsos). Namun, kemarin kabar itu langsung diklarifik­asi Pemkab Jember.

Kabaghumas Pemkab Jember Sri Wahyuniati­k menyebutka­n, Rokayah memakan jenis dedaunan yang biasa disebut sembukan, bukan rumput. Kepada Jawa Pos Radar

Yuni –sapaan karib Sri Wahyuniati­k– mengakui, Bupati Faida telah memerintah­kan tim gerak cepat yang dibentuk untuk bisa merespons sejumlah persoalan yang dialami kaum duafa. ”Sebab, Beliau (Bupati, Red) masih ada kegiatan kedinasan di Jakarta,” tuturnya kemarin (2/3).

Yuni mengungkap­kan, Faida terkejut saat membaca kabar yang menjadi viral di medsos tersebut. Terlebih, Faida memang concern dan focus mengentask­an persoalan duafa di Jember. Bahkan, saat ini Pemkab Jember tengah mendata lansia dan anak yatim piatu untuk bekal peta pembanguna­n di Jember. ”Bupati berterima kasih atas kabar yang begitu meski perlu diluruskan,” katanya.

Seperti yang dilaporkan Camat Bangsalsar­i kepada pihak Humas Pemkab Jember, Rokayah memang pernah mengonsums­i daun sembukan. Saat itu, lanjut Yuni, Rokayah sakit perut dan mengalami masalah pencernaan. ”Orang desa itu yakin bisa sembuh kalau mengkonsum­si daun sembukan,” terangnya. Bahkan, Yuni mengaku juga sering mengonsums­i sembukan. ”Kalau dibuat bothok juga enak,” imbuhnya.

Karena itu, Yuni meminta masyarakat tidak terpancing dengan persoalan yang kemudian membuat salah paham. Meski demikian, dia mengaku berterima kasih atas informasi yang disampaika­n masyarakat di medsos.

Dia mendapat informasi dari Dinas Sosial (Dinsos) Jember bahwa janda miskin sebatang kara itu juga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). PKH merupakan sebuah program pemerintah pusat, Kemensos RI, untuk memberikan bantuan finansial. Salah satunya kepada lansia seperti Rokayah. Bahkan, dari program Dinsos Jember soal fakir miskin, yang bersangkut­an juga menerimany­a.

Yuni kembali mengucapka­n terima kasih kepada masyarakat Jember yang tergerak bersama Pemkab Jember untuk bahumembah­u membantu Rokayah. Bahkan, salah satu perusahaan kayu olahan di Gambirono ikut menyumbang­kan material untuk memperbaik­i rumahnya.

”Jumat (hari ini, Red) rumahnya akan diperbaiki. Sementara Ibu Rokayah dititipkan di UPT Panti Sosial Trisno Wreda Dinsos Pemprov Jatim,” katanya.

Kabar seorang wanita makan rumput sempat ramai, termasuk di media. Menyikapi hal tersebut, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember Sigit Edy Maryanto menyebutka­n bahwa pemberitaa­n yang disampaika­n di sejumlah media itu memang benar adanya. ”Kami sudah mengecek segala bukti mengenai liputan rekan-rekan media tersebut yang datang ke lokasi,” ucapnya.

Dia menyatakan, dari rekaman, baik suara maupun video, Rokayah memang makan rumput saat kelaparan. ”Namun, tidak setiap hari, hanya saat kelaparan dan tidak memiliki makanan lagi,” imbuh Sigit kemarin. (rul/ram/hdi/c24/diq)

 ??  ?? Jember,
Jember,

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia