Jawa Pos

Berharap Tuah Kanjuruhan

-

PADANG – Jika saja Rudi tidak dilanggar Hanif Sjahbandi di kotak penalti pada menit ke-57, tentu Arema FC bakal tersenyum ketika pulang dari Stadion H Agus Salim pada leg pertama semifinal Piala Presiden tadi malam (2/3). Sebab, jika berhasil memaksakan hasil seri di Padang, pada leg kedua beban mereka bakal sangat ringan.

Dalam tiga kali pertemuan di Malang, Arema hanya satu kali kecolongan, yakni saat menyerah 1-2 pada 21 Mei 2014. Namun, penalti yang berhasil dieksekusi dengan sangat baik oleh Marcel Silva Sacramento langsung membuyarka­n optimisme tersebut.

Dengan kekalahan 0-1 ini, Cristian Gonzales dkk dituntut menang dua gol tanpa balas di Stadion Kanjuruhan Minggu lusa (5/3). Jika saja Arema hanya menang 2-1, Semen Padanglah yang lolos ke final karena unggul gol away.

Tentu sebuah misi yang tidak mudah bagi Arema. Itu jika melihat penampilan mereka sepanjang 90 menit tadi malam.

Meski memasang formasi agresif, 4-3-3, serangan yang dilakukan Arema gampang dibaca. Sebab, dua winger mereka, Nasir serta Esteban Vizcarra, terlalu bergantung pada sosok Cristian Gonzales di dalam kotak penalti.

Akibatnya, crossing demi crossing yang dilepaskan selalu dengan mudah dipatahkan lini belakang Semen Padang yang dimotori Cassio de Jesus. Dari total sepuluh tembakan yang dilesakkan Singo Edan, sebutan Arema, hanya dua yang membuat Muhammad Ridwan kewalahan. Di antaranya berasal dari sepakan jarak jauh Adam Alis pada menit ke-66.

Dari tuan rumah, serangan mereka sempat tersendat pada babak pertama karena duet tukang gedor, Marcel Silva-Syamsul Bahri, terlalu sering bermain melebar.

Baru setelah Riko Simanjunta­k masuk pada menit ke-47 menggantik­an Kevin Ivander, serangan Semen Padang begitu hidup. Tercatat, Riko melakukan empat kali pada babak kedua.

Puncaknya adalah sepuluh menit setelah Riko masuk. Sebuah through

yang dia sodorkan kepada Rudi, striker yang masuk awal babak kedua menggantik­an Syamsul, membuat Hanif terpaksa menjatuhka­n Rudi. Semen Padang pun makin mempertaja­m rekor. Tidak hanya menjadi tim dengan serangan terbaik di Piala Presiden (14 gol), gawang mereka hingga saat ini juga masih perawan alias belum kebobolan sejak masa penyisihan (0 gol).

Dalam konferensi pers pasca pertanding­an, pelatih kepala Arema Aji Santoso mengatakan, sebenarnya secara permainan Arema lebih mendominas­i. ”Kami banyak memiliki peluang,” tutur Aji. ”Kami bakal membalasny­a di Malang pada leg kedua,” lanjut pelatih asli Malang tersebut.

Secara terpisah, head coach Semen Padang Nil Maizar mengungkap­kan, euforia kemenangan tersebut haruslah berhenti. Sebab, mereka masih ditunggu 90 menit kedua di kandang Arema. ”Subuh besok (hari ini) kami bakal berangkat ke Malang. Mulai dari sini, kami bakal memikirkan strategi untuk meredam pembalasan Arema di sana,” katanya. (apu/c17/tom)

 ??  ??
 ??  ?? pass solo run
pass solo run

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia