Jawa Pos

Tongkat Pintar untuk Tunanetra

-

SURABAYA – Langkah untuk membuat fasilitas ramah difabel terus dilakukan banyak pihak. Salah satunya dilakukan Moh. Nur Bimantoro, mahasiswa S-1 Sistem Komputer Institut Bisnis dan Informatik­a Stikom Surabaya. Dia membuat tongkat pintar berbasis mikrokontr­oler untuk penyandang tunanetra.

Tugas akhir itu dibuat seiring dengan kemajuan teknologi yang memberikan kemudahan kepada manusia. Dia ingin kalangan dengan gangguan penglihata­n atau tunanetra ikut menikmati kemudahan tersebut. Nah, Bima berusaha membuat tongkat pintar.

Sebenarnya tongkat itu merupakan tongkat biasa. Yang membedakan, tongkat tersebut dilengkapi dua sensor ultrasonik. Sensor itu diletakkan di bagian atas dan bawah tongkat. Sensor bagian atas digunakan untuk mendeteksi benda seperti tembok rumah, pintu, pagar, tiang, atau benda lain.

Sementara itu, sensor bagian bawah diharapkan memudahkan mendeteksi permukaan jalan yang tidak rata. Misalnya, ada batu ataupun lubang di sekitar pengguna. Sensor tersebut akan menghasilk­an bunyi jika terhalang sesuatu.

Dalam sistem karya Bima itu, sensor ultrasonik mengeluark­an suara yang akan terpantul jika mengenai benda padat. Selanjutny­a, receiver menerima suara. Kemudian, sinyal ultrasonik bakal masuk ke mikrokontr­oler. Sinyal ultrasonik lantas diolah menjadi jarak dengan satuan sentimeter. ”Mendeteksi untuk jarak 50 sentimeter,” ucapnya.

Bima membuat tongkat itu dengan menggunaka­n pipa paralon. Di bagian bawah, diberi roda untuk memudahkan pengguna. Termasuk memudahkan gerak tongkat ketika mendeteksi benda di hadapannya. Suara sensor bagian atas dan bawah juga dibedakan agar bisa memudahkan pengguna.

Bima berharap tugas akhir hasil bimbingan Susijanto Tri Rasmana dan Pauladie Susanto tersebut bisa memudahkan para tunanetra. Terutama bagi mereka yang memiliki ruang gerak terbatas untuk mengetahui benda di depannya ketika berjalan dengan menggunaka­n tongkat konvension­al. Para tunanetra pun tidak perlu mengetuk-ngetukkan tongkat di sekitar pijakan saat berjalan. ”Mudah-mudahan bisa lebih terbantu. Ke depan, pengembang­an menjadi lebih baik,” terangnya. (puj/c16/nda)

 ?? DIKA KAWENGIAN/JAWA POS ?? BERI KEMUDAHAN: Dimas Aditya, mahasiswa Stikom Surabaya, memperagak­an pemakaian tongkat pintar karya rekannya Moh. Nur Bimantoro.
DIKA KAWENGIAN/JAWA POS BERI KEMUDAHAN: Dimas Aditya, mahasiswa Stikom Surabaya, memperagak­an pemakaian tongkat pintar karya rekannya Moh. Nur Bimantoro.
 ?? DIKA KAWENGIAN/JAWA POS ?? BERODA: Sensor ultrasonik yang terdapat di bagian atas dan bawah tongkat akan memberi sinyal bila mendapat halangan.
DIKA KAWENGIAN/JAWA POS BERODA: Sensor ultrasonik yang terdapat di bagian atas dan bawah tongkat akan memberi sinyal bila mendapat halangan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia