Eksekutor Jambret Menyerah setelah Ditembak
SURABAYA – Setelah membekuk M. Rifki alias Jibril, pelaku penjambretan di 31 tempat kejadian perkara (TKP), Polrestabes Surabaya berhasil menangkap Deni Setiawan pada Rabu (1/3). Pemuda 22 tahun tersebut merupakan teman Jibril saat beraksi di jalanan Surabaya.
Dengan dipapah dua polisi, Deni keluar dari gedung Reskrim Mapolrestabes Surabaya. Deni terpaksa dilumpuhkan petugas karena melawan saat hendak ditangkap.
Di meja pemeriksaan, pemuda asli Surabaya itu akhirnya mengakui semua perbuatannya. Dia berterus terang mengenai penjambretan yang dilakukan bersama Jibril. Selama ini, Deni bertugas sebagai eksekutor yang merampas tas para korban. ’’Memang, saya dikenal lihai mencabut tas,” ujarnya.
Upaya Deni merebut tas cukup cepat. Tak sampai semenit, tas korban bisa berpindah tangan. Sebelum menjambret, Deni memilih sasaran. Dia kerap mencari korban yang membawa tas berwarna mencolok. ’’Biasanya, kalau tasnya menarik, isinya juga menarik,” ucapnya.
Cara memilih korban juga ditentukan dari jenis tas. Deni tidak akan mengambil tas berjenis ransel. Sebab, tas tersebut menempel erat dengan sang pemilik. Calon korban yang mengenakan tas selempang juga dihindari. Sebab, upaya merebut tas itu cukup sulit. Berbeda halnya bila korban mencangklong tasnya di pundak. Dengan cepat, Deni bisa menyambarnya.
Dalam beraksi, Deni cukup cerdik. Dia berpindahpindah tempat ketika sudah menjalankan aksinya. Namun, biasanya, kriteria tempat tersebut sama. Yakni, tergolong jauh dari keramaian. Dia juga sudah memiliki tiga lokasi favorit untuk beraksi. Yakni, area pusat perbelanjaan di Surabaya Selatan, Jalan Raya Darmo, dan Jalan MERR. ’’Di situ biasanya sepi,” katanya.
Deni menambahkan, sindikat itu terbentuk dari teman sepekerjaan. Selain menjambret, Deni mencari nafkah dengan menjadi kernet bus di Terminal Purabaya. ’’Mereka kerjanya sama seperti saya, jadi kernet di situ,” terangnya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menjelaskan, Deni hanya berhasil melakukan 31 aksi kejahatan. Beberapa kali Deni juga apes. ’’Ada yang tasnya nggak bisa diambil karena calon korban sudah mengantisipasi,” tuturnya. (bin/c18/git)