Pangdam Ingatkan Kedisiplinan Anggota
SIDOARJO – Berita hoax yang berhamburan di media sosial mendapat atensi dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana. Saat berkunjung ke Makodim 0816/Sidoarjo kemarin (2/3), Pangdam berharap jajarannya menyikapi dengan bijak seputar berita hoax tersebut. Sebab, berita hoax bisa berpotensi memicu perselisihan antara TNI-Polri
Dalam kunjungan itu, Pangdam juga secara simbolis menanam beberapa pohon. Di antaranya, pohon sawo kecik sebagai simbol kecintaan TNI terhadap kelestarian lingkungan.
Hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain, Danrem 084/ Bhaskara Jaya Kolonel Czi Denny Herman, Kepala Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo Ifa Sudewi, dan Sekda Sidoarjo Djoko Sartono. Ratusan personel TNI di bawah naungan Kodim 0816/Sidoarjo turut menyambut kehadiran Pangdam.
Untuk menyemangati segenap personel TNI yang hadir, suami Dyah Ayu Sukadana itu memberikan sejumlah pertanyaan saat memberikan sambutan. ’’Siapa yang bisa jawab pertanyaan saya, silakan maju. Akan ada hadiah buat kalian,” ujarnya.
Suasana pun riuh. Mereka berebut mengacungkan tangan. Pangdam lalu memilih salah seorang anggota berpangkat pelda. ’’Coba kamu sebutkan tiga saja prinsip TNI,” pintanya.
Anggota itu pun dengan tegas menjawab. ’’Satu, asal TNI dari rakyat maka harus bekerja untuk rakyat. Dua, asal TNI dari rakyat maka harus bekerja untuk mempertahankan NKRI,” katanya.
Sebelum anggotanya menyebutkan jawaban ketiga, Pangdam menyergah dan memintanya untuk berhenti. ’’Lho, kok disebut berkali-kali. Kan, intinya sama?” celetuk Pangdam kepada sang pelda tersebut.
Tawa peserta pun pecah. Pang- dam lalu meminta anak buahnya itu mengulang jawabannya. Lagilagi, jawaban yang diberikan meleset. Suasana semakin cair. Riuh penuh tawa. ’’ Gimana ini? Jawabannya salah atau betul? Kira-kira saya kasih hadiah nggak?” tanya Pangdam kepada para peserta.
Tanpa ada yang mengomando, para peserta pun serentak mengiyakan. ’’Ya sudah, ini ada hadiah buat kamu. Saya salut karena kamu tegas dan berani meskipun salah. Tapi, lain kali harus benar jawabnya,” tutur Pangdam, lantas tertawa kecil.
Pangdam pun menyampaikan prinsip-prinsip TNI. Yakni, berjuang bersama rakyat dalam hal apa pun. Termasuk dalam mempertahankan NKRI dari berbagai ancaman. Lalu, sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (hankamrata) harus dipegang teguh. Ketiga, manunggal dengan rakyat. Artinya, TNI harus bisa membaur dengan rakyat dalam level apa pun dan kondisi apa pun.
Menurut dia, jumlah anggota TNI sangat minim. Hanya berkisar 400 ribu di seluruh Indonesia. Nah, jumlah yang terbatas itu tentu sangat kurang dalam menjaga NKRI yang luas dan memanjang dari Sabang sampai Merauke.
Pada kesempatan itu, Pangdam juga mengajak jajarannya untuk tertib dan disiplin dalam banyak hal. Dalam berkendara, misalnya. Seluruh anggota TNI harus patuh aturan. Mulai menggunakan helm standar hingga senantiasa tertib di jalan raya. ’’Taat pada segala aturan dalam segala hal. Apa pun bentuknya,’’ ungkapnya. (jos/c7/hud)