Jawa Pos

Langganan Bupati-Menteri

Kuliner terus berkembang di Sidoarjo. Banyak tempat yang menyajikan berbagai menu makanan. Mulai tradisiona­l, Western, sampai Chinese food. Namun, ada beberapa warung legendaris dengan menu andalan yang bertahan sampai saat ini.

-

JIKA bertandang ke Kecamatan Jabon, jangan lupa mampir ke tempat satu ini. Namanya Warung Mbah Iblik. Kalau bertanya kepada warga setempat, sudah pasti semuanya tahu. Warung tersebut berada di Dusun Kedungules, Desa Kedungcang­kring. Hanya sekitar tiga menit dari jembatan layang Kali Porong. Bertemu dengan penanda arah bertulisan Desa Kedungcang­kring, itu berarti sudah dekat dengan lokasi Warung Mbah Iblik.

Bangunan warung yang sederhana pasti membuat para pengunjung tak menyangka bahwa tempat makan tersebut begitu fenomenal. Pintunya terbuat dari kayu yang dicat biru. Jendelanya pun khas warung lama, yaitu dari balokbalok kayu. Luas warung hanya sekitar 12 meter persegi. Di dalamnya, ada beberapa kursi kayu dan sebuah kursi dari bambu.

Pemandanga­n makam Desa Kedungcang­kring terlihat jelas ketika bersantap di warung itu. Tempatnya tidak istimewa, tapi masakannya begitu lezat. Menu andalan Warung Mbah Iblik adalah rawon, soto, dan krengsenga­n. Begitu memasuki warung, Camat Jabon Agus Sujoko dan Kepala Desa Kedungcang­kring Zainudin tampak menikmati makan siang mereka.

Baru dilantik menjadi camat dua bulan yang lalu, dia sudah jatuh cinta pada cita rasa hidangan di warung tersebut. ’’Enak sekali masakan sini. Wani bumbu,” ujarnya sembari melahap seporsi krengsenga­n daging pedas. Rawon dan krengsenga­n adalah dua menu favorit Agus.

Warung yang kini dikelola generasi ketiga dari Mbah Iblik itu memang jadi langganan orang-orang penting. Bupati Sidoarjo dari era ke era tak pernah melewatkan kelezatan makanan di warung tersebut. Sejumlah ulama pun menjadi pelanggan tetap. Salah satunya adalah KH Ali Mas’ud alias Mbah Ud yang dimakamkan di Pagerwojo. ’’Warungnya ya sejak kakek saya, Mbah Iblik, itu. Sebelum merdeka, warung ini sudah ada,” terang Khotimah, pemilik warung.

Dari sekian banyak pelanggan, yang paling spesial adalah Menteri Olahraga dan Pemuda (Menpora) RI Imam Nahrawi. Pria yang tumbuh di Dusun Magersari, Desa Kedungcang­kring, itu mengenal baik Warung Mbah Iblik. Hingga kini, setiap kali berkunjung ke Sidoarjo, Imam dan keluarga tak pernah absen mencicipi masakan Khotimah. ’’Saya akrab sekali dengan istri beliau (Imam, Red). Bu Shobibah baik sekali. Sudah menganggap kami seperti keluarga,” tutur Khotimah.

Ibu tiga anak tersebut menambahka­n, rawon dan soto adalah hidangan favorit keluarga sang menteri. Setiap hari Khotimah mampu menyajikan masing-masing seratus porsi rawon, krengsenga­n, dan soto. Serundeng serta menjeng pedas seukuran setengah jari telunjuk orang dewasa menjadi ikon di setiap sajian. Tak jarang, ketelatena­nnya membuat menjeng itu dipertanya­kan pembeli. ’’Sudah wasiat turun-temurun supaya ukurannya segitu,” katanya. (via/c18/dio)

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? GENERASI KETIGA: Rawon Warung Mbah Iblik dengan tambahan menjeng menjadi ciri khas kuliner di kawasan Jabon itu. Selain rawon, menu andalan lain adalah soto dan krengsenga­n.
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS GENERASI KETIGA: Rawon Warung Mbah Iblik dengan tambahan menjeng menjadi ciri khas kuliner di kawasan Jabon itu. Selain rawon, menu andalan lain adalah soto dan krengsenga­n.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia