Bibir Harus Bisa Mainkan Ekspresi
’’Saya malah suka ketawa-ketawa sendiri kalau sudah lihat gambarnya,” ujar perempuan 24 tahun tersebut.
Lips art merupakan bagian dari seni face painting. Namun, lebih difokuskan ke bagian bibir dan sekitarnya. Bentuk gambar beragam dapat dipilih sesuai dengan keinginan. Menurut Yuki, bentuk yang paling diinginkan adalah tokoh animasi. Terutama tokoh yang memiliki karakter lucu. Misalnya, Spongebob Squarepants dan Patrick Star. ’’Yang lebih dikenal, lebih disukai,” kata Yuki.
Lips art kerap digunakan untuk hiburan. Misalnya, pesta bertema khusus. Bisa juga untuk mengisi video. Setelah difoto maupun divideo, lips art diunggah ke media sosial. Tujuannya, tentu mengundang tawa.
Selain dari bentuknya, gerakan bibir menjadi penunjang lips art. Bukan wajah. Namun, gerakan difokuskan pada bibir. Jadi, dua bibir harus mampu menciptakan ekspresi yang berkesan.
Bagi Yuki, lips art ibarat sebagai mood booster. Saat santai, dia mengambil cermin dan peralatan lukisnya. Antara lain, kuas berbagai ukuran, cat face painting, kapas, dan pembersih. Gerakan tangannya cukup lincah saat melukis tokoh animasi di bibirnya.
Yuki hanya membutuhkan waktu sekitar tujuh menit untuk menyelesaikan satu gambar. Hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan kulit di sekitar bibir. ’’Jangan pakai lipstik dulu,” katanya. Lalu, dia menyiapkan sketsa tokoh animasi yang diletakkan di sampingnya. Sketsa itu membantu Yuki agar bentuk tokoh animasi yang dihasilkan mirip dengan aslinya.
Barulah dia mencoretkan kuas yang sudah dicelupkan cat face painting. Sapuan kuas pertama dilakukan di bagian atas bibir. Yuki membentuk bingkai badan minion berwarna kuning. Lalu, dia membentuk mata di tengahtengah bagian atas bibir dengan warna putih. Kalau sudah selesai, Yuki memoles sisanya dengan warna kuning.
Hal senada dilakukan hingga dagu. Bagian bawahnya, Yuki menggunakan warna biru untuk baju si minion. Badan sudah terbentuk sempurna, Yuki menambahkan warna hitam untuk rambut di bawah hidung. ’’ Tinggal sisanya diolesi ulang biar catnya rata,” jelas perempuan kelahiran Kediri, 24 Januari 1993, tersebut. Lalu, dia menggerakgerakkan bibir sambil membawa kameranya.
Kalau sudah bosan, Yuki menghapusnya dengan cairan pembersih. Menurut dia, cat yang dipilih tidak berdampak negatif pada kulitnya sehingga aman meski digunakan berjam-jam. ’’ Tahan lama, tapi hapusnya cepet,” katanya. (bri/c7/dos)