Unair Tingkatkan Hilirisasi Penelitian
SURABAYA – MoU antara Universitas Airlangga (Unair) dan PT Harsen Laboratories serta PT Petrosida Gresik ditandatangani kemarin (8/3). Kerja sama tersebut bertujuan merealisasikan penelitian agar segera digunakan masyarakat dan penguatan inovasi industri.
Unair melepas dua penelitian dosen dalam kerja sama itu. Yakni, pil KB pria dari tanaman gandarusa milik Bambang Prajogo dan enzim pengganti pemutih kertas karya Nyoman Tri Puspaningsih.
Rektor Unair Mohammad Nasih menyatakan, untuk pil KB pria, PT Harsen Laboratories memberikan bantuan pada validasi dan konfirmatori produk. Tahap tersebut berupa uji keamanan produk sebelum dipasarkan. Sementara itu, untuk enzim pemutih kertas, PT Petrosida Gresik bekerja sama dengan balai kertas untuk menjajal enzim sebelum dipasarkan ke beberapa industri kertas.
Menurut Nasih, kerja sama dengan industri tersebut dibutuhkan agar penelitian di perguruan tinggi semakin kuat. Industri bisa mendukung perguruan tinggi dalam banyak hal. Di antaranya, pendanaan hingga akses pemasaran produk penelitian.
Produk penelitian yang dihasilkan Unair sebenarnya sudah banyak. Namun, hanya beberapa yang sudah bergandengan tangan dengan industri. Karena itu, produk jadi tersebut hanya dipasarkan secara lokal. ”Ke depan, Unair lebih intens bekerja sama dengan dunia industri,” ujarnya.
Direktur PT Harsen Laboratories Haryoseno mengungkapkan, kerja sama dengan Unair membuka peluang lebih besar di bidang kontrasepsi. Terutama di bidang industri pil KB pria yang juga digeluti perusahaan sejak lama. ”Kami berpengalaman dalam bidang kontrasepsi selama 30 tahun,” jelasnya.
Pil KB dari tanaman gandarusa memiliki prospek yang sangat besar. Sebab, pil itu terbuat dari bahan herbal dan minim efek samping. Hal tersebut memungkinkan pengguna mengonsumsinya secara berkelanjutan tanpa khawatir.
Haryoseno menambahkan, setelah proses validasi dan konfirmatori beres, perusahaan akan mendaftarkan pil KB ke BPOM. Setelah izin keluar, pil KB bisa langsung diproduksi. ”Biasanya izin keluar setelah setahun didaftarkan,” pungkasnya. (elo/c16/nda)