Jawa Pos

Mantan Rival Kandidat Kuat Pengganti Park

-

KOMISI Pemilu Nasional Korsel memiliki tugas mendadak. Mereka harus menggelar pemilu presiden (pilpres) 60 hari setelah keputusan pemakzulan Park Geun-hye. Paling lambat 9 Mei mendatang.

Beberapa nama yang mengingink­an kursi bekas Park langsung mencuat ke permukaan. Salah satu yang memiliki peluang besar adalah Moon Jae-in, rival Park dalam pemilu 2012. Dia kalah hanya dengan selisih 3,6 persen suara.

Berdasar survei Realmeter, Jaein merupakan kandidat yang paling diunggulka­n. Dukungan untuk Jae-in mencapai 36,1 persen. Disusul Perdana Menteri (PM) sekaligus Plt Presiden Hwang Kyo-ahn di posisi kedua dengan 14,2 persen. Sebagai orang kepercayaa­n Park, Kyo-ahn memang kurang disukai. Mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon yang sebelumnya digadang-gadang untuk menggantik­an Park memilih tak ikut mencalonka­n diri.

Jae-in adalah mantan anggota pasukan khusus. Dia juga merupakan aktivis pro demokrasi serta pengacara pembela HAM. Capres yang diusung Partai Demokrat tersebut berjanji akan mengekang para chaebol dari perekonomi­an Korsel. Chaebol adalah sebutan untuk para konglomera­t. Mereka merupakan penguasa perekonomi­an di Korsel.

Meski diunggulka­n, para analis menganggap Jae-in kurang layak. ”Kecerdasan berpolitik­nya kurang. Dia terlalu lembut untuk mengatasi permainan kotor di dunia politik,” tegas Park Kie-duck.

Jae-in dinilai terlalu baik pada Korea Utara (Korut) yang menjadi musuh bebuyutan Korsel. Desember lalu, dia sempat menyatakan akan mengunjung­i Pyongyang jika terpilih sebagai presiden. Menurut dia, mengurangi ketegangan dengan Korut merupakan masalah yang mendesak. Sikap Jae-in tersebut mungkin berhubunga­n dengan masa lalunya. Orang tuanya adalah warga Korut yang membelot ke Korsel saat perang Korea berkecamuk. Memperbaik­i hubungan dengan Korut tentu tidak mudah. Jae-in hanya memiliki sedikit pilihan. Yaitu, lewat opsi diplomatik, militer, atau isolasi. Park lebih banyak menggunaka­n opsi ketiga. Sangat mungkin, Jae-in akan mengambil opsi pertama.

Alumnus Kyung Hee University tersebut berkali-kali ditangkap pada masa kepemimpin­an Park Chung-hee. Ayah Park Geun-hye tersebut terkenal sebagai diktator dan berkuasa selama 18 tahun. Jae-in dan kawan-kawannya adalah aktivis yang kerap turun ke jalan. Dia berkenalan dengan Roh Moo-hyun saat masih menjadi pengacara. Akhirnya, Moo-hyun menjadi presiden untuk menggantik­an Park Chung-hee.

Jae-in sempat menjadi kepala staf pada masa kepemimpin­an Moo-hyun. Kasus korupsi juga sempat menghampir­i Moo-hyun. Namun, belum diproses, Moohyun lebih dulu bunuh diri. ”Terlepas dari skandal itu, Moon tidak terlibat dalam dugaan korupsi maupun penyalahgu­naan kekuasaan,” ujar profesor ilmu politik di Seoul National University Kang Won-taek. Dengan kata lain, dia bersih.

Hwang memastikan pilpres berjalan lancar. Dia meminta penduduk tenang. Hal senada diungkapka­n Kepala Komisi Pemilu Nasional Kim Yong-deok. Meski perbedaan antara kubu pro dan anti-Park bakal membuat situasi memanas, dia menegaskan bahwa pilpres akan berlangsun­g aman. (AFP/Reuters/sha/c16/any)

 ?? REUTERS ?? DIDUKUNG LANSIA: Polisi bentrok dengan para pendukung Park Geun-hye dalam demo yang berlangsun­g Jumat (10/3). Total tiga orang dari kubu pro-Park Geun-hye tewas dalam aksi tersebut. Ada yang kena serangan jantung, kejatuhan speaker, dan terjatuh.
REUTERS DIDUKUNG LANSIA: Polisi bentrok dengan para pendukung Park Geun-hye dalam demo yang berlangsun­g Jumat (10/3). Total tiga orang dari kubu pro-Park Geun-hye tewas dalam aksi tersebut. Ada yang kena serangan jantung, kejatuhan speaker, dan terjatuh.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia