Jawa Pos

Tabrakan Beruntun, Nissan X-Trail Nangkring di VW

-

JAKSEL – Kecelakaan beruntun di tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) kawasan Pondok Ranji pada Sabtu (11/3) melibatkan lima mobil. Yakni, Avanza B 1274 WKA, Avanza B 2271 DP, Inova B 1652 SYC, Nissan X-Trail B 2248 SOO, dan VW B 399 GSR.

Tabrakan tersebut terjadi sekitar pukul 07.00, tepatnya di Km 01.800. Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menyampaik­an, meski gambar kecelakaan tampak mengerikan, para korban kecelakaan berhasil selamat.

’’Kecelakaan itu tidak menimbulka­n korban jiwa, hanya kerugian materi,’’ ujarnya kemarin.

Budiyanto menjelaska­n, kecelakaan tersebut bermula saat Avanza B 1274 WKA melaju dalam kecepatan sedang dari arah Pondok Ranji ke Ulujami. Tiba-tiba, Avanza itu menurunkan kecepatan secara mendadak di lokasi kejadian karena akan memasuki tikungan tajam. Pada saat bersamaan, Avanza B 2271 DP di belakangny­a tidak bisa menjaga jarak aman sehingga menabrak. Kemudian, Avanza tersebut ditabrak Toyota Innova B 1652 SYC di belakangny­a.

Dari belakang Toyota Innova, meluncur Nissan X-Trail. Tabrakan cukup keras pun terjadi sehingga bodi belakang Nissan XTrail terangkat. Sebelum bodi belakang Nissan X-Trail itu kembali menjejak aspal, VW Scirocco datang menyeruduk dan ber- akhir dengan Nissan X-Trail nangkring di atas kap mobil tersebut.

’’Kuatnya benturan mengakibat­kan mobil di posisi keempat, yakni Nissan X-Trail, naik ke atap depan Volkswagen Scirocco yang datang dari belakangny­a,’’ ucapnya.

Budiyanto menuturkan, para korban tabrakan beruntun sepakat untuk menyelesai­kan peristiwa itu dengan jalan kekeluarga­an. Polisi pun tidak memperpanj­ang kasus ter- sebut. ’’Para korban lebih memilih menyelesai­kan lewat jalur kekeluarga­an. Jadi, kasusnya juga tak kami perpanjang,’’ jelasnya.

Korban pun hanya mengalami luka ringan. ’’Hanya luka lecet di kaki pengemudi yang tabrakan terakhir. Para korban juga meminta kasusnya nggak dibesarkan. Penyelesai­annya lewat kekeluarga­an,’’ tambahnya.

Kejadian itu sempat membuat arus lalu lintas jalan tol JORR dari arah Serpong menuju Ulujami macet panjang hingga lebih dari sejam. Sekitar pukul 08.30 evakuasi kecelakaan tersebut selesai. Arus lalu lintas pun berangsur normal.

Budiyanto menilai kecelakaan beruntun sering terjadi karena pengemudi tidak bisa mempertaha­nkan jarak aman atau tidak bisa mengantisi­pasi pergerakan kendaraan di depan. Menurut dia, berdasar standar internasio­nal, pengemudi harus menjaga jarak minimal 3 detik dengan kendaraan di depannya. Namun, untuk lebih aman, pengemudi dapat mematok jarak 5 detik.

’’Sebab, waktu tersebut merupakan tenggat refleks yang masih mampu dilakukan manusia untuk merespons pergerakan yang tak terduga,’’ jelasnya.

Selain itu, perangkat safety kendaraan seperti rem bekerja secara maksimal untuk memperlamb­at atau menghentik­an laju kendaraan dalam kisaran waktu tersebut. Dengan begitu, potensi kecelakaan fatal dapat dihindari.

Budiyanto menambahka­n, sebisa-bisanya pengemudi harus menghindar­i gaya berkendara agresif. Yaitu, membawa kendaraan dalam kondisi emosi tak terkontrol sehingga menghirauk­an pentingnya menjaga kecepatan dan jarak aman. ’’Berkendara secara agresif menjadikan konsumsi bahan bakar lebih boros. Agar tidak agresif, pengemudi bisa berkomunik­asi dengan penumpang,’’ jelasnya. (gum/c22/ano)

 ??  ?? TAK LAZIM: Posisi Nissan X-Trail dengan mobil VW yang terlibat kecelakaan di tol JORR (foto kanan). Tampak seorang polisi mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
TAK LAZIM: Posisi Nissan X-Trail dengan mobil VW yang terlibat kecelakaan di tol JORR (foto kanan). Tampak seorang polisi mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia