Jawa Pos

Mas Salman

- Sujiwo Tejo tinggal di www.sujiwotejo.net

BEGITU masuk kafe pojokan alun-alun Sinta tertarik name tag di dada pelayannya. Cuma ditengokny­a sebentar rarobang, kopi yang ditaburi kenari khas Ambon. Dengan bibir sedikit ngowoh yang menambah manisnya Sinta terus menatap name tag alias badge pelayan itu.

Dibisikiny­a Kunti dan Drupadi tentang keanehan badge si pelayan yang berbatik dan murah senyum dan lebih ganteng dari aktor Ryan Gosling. Drupadi cekikikan. Kunti sampai nahan pipis. Namanya ’’Salman’’. Iya, Salman! Tapi papan namanya terbalik. Pada batik Madrim-nya orang akan membaca dari kiri ke kanan huruf ’’n” terbalik, ’’a” terbalik, ’’m” terbalik, sampai penghujung paling kanan ’’S” kapital yang terbalik pula.

Ketiga dara manis itu sempat melihat ada seorang lelaki yang ngobrol sebentar dengan Salman setelah membayar kopinya. Si lelaki, wajahnya campuran antara Pak Jokowi dan Pak SBY, mematutmat­ut badge Salman. Ia seakan sedang melantik pejabat baru. Salman tunduk melihat name tag- nya yang terbalik. Mulutnya komat-kamit membaca namanya sendiri. Ia lalu cekikikan sendiri tapi tetap membiarkan badge itu tersemat tak seharusnya.

’’Berarti si Salman ini tahu namanya sungsang. Dia berbuat begitu memang sengaja. Wolak-waliking zaman sudah mainstream. Wolak

waliking nama?” ujar Sinta setelah pesan kasbi alias singkong rebus khas Ambon untuk teman aroma jahe dari rarobangny­a

Pas ’’Ryan Gosling” mengantar kasbi rebus dan pisang goreng tanpa tepung khas Ambon, Drupadi dan Kunti menahan diri. Tadinya Drupadi punya rencana begini: ’’Ryan” membungkuk menaruh makanan di meja. Kesempatan emas itu akan Drupadi pakai untuk mencet-buka peniti name tag di baju batiknya dan membalikny­a. Sedangkan Kunti tadinya ingin bertanya, ’’Mas Salman lagi protes ya sama bos karena terlalu banyak peraturan?”

Interior kafe yang semula tak diperhatik­an Sinta gara-gara tersedot soal name tag sekarang mulai dicermatin­ya. Ia baru sadar bahwa dinding kafe ini penuh dengan gambar-gambar para sastrawan termasuk penulis Roro Mendut - Pronocitro versi Eropa yaitu Shakespear­e.

Menurut penulis Romeo and Juliet itu nama tidak penting. Mawar pun akan tetap harum andai ia bernama lain. ’’Salman

tetaplah Salman walau name tag- nya terbalik,” pikir Sinta.

Kau sebut mawar dengan bunga, Kekasih. Aku menyebutny­a kembang. Demokrasi ternyata sesederhan­a itu...

Sinta membaca #TaliJiwo di salah satu sudut kafe. Di langitlang­it Drupadi membaca #TaliJiwo yang lain:

Kekasih, cara paling sederhana untuk men-syukuri otak adalah meninggalk­an penceramah kalau dia sudah mulai menyalahny­alahkan agama lain ...

’’Ah, kalau menurutku ’Ryan Gosling’ jadi aneh-aneh gini ndak ada hubunganny­a sama sastrawan Inggris itu. Dia bisa saja lagi protres sama bosnya,” celetuk Kunti. ’’ Piye, Dru?”

’’ Ya, mungkin... Mungkin saja,” Drupadi mulutnya pasih penuh pisang goreng. ’’ Tapi protesnya bukan karena bosnya banyak peraturan, Kun.” ’’Terus karena apa, dong, Dru?” ’’Yaaah, mungkin bosnya kagetan. Misalnya ada tamu kafe yang disangka kaya terus dia silau. ’Ryan’ dia suruh melayani berlebihan. Padahal tamu itu sebenarnya juga sedang kesulitan fulus...”

Ujung-ujungnya, ketika ’’Ryan’’ mengantar tambahan kopi, ketiga dara tak tahan bertanya. ’’Gosling’’ pun menjelaska­n name tag- nya yang terbalik.

’’Ini memang sengaja, Mbakmbak semua. Agar lebih gampang. Kalau saya lupa nama sendiri, tinggal tunduk, membacanya di dada. Saya sering lupa nama. Ryan. Salman. Apa Gosling. Mungkin karena pemberian orang tua. Bukan sesuatu yang saya cari sendiri. Seperti agama...’’ (*)

 ??  ??
 ??  ?? #TaliJiwo
#TaliJiwo

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia