Jadwal Sinkronisasi UNBK Terpaksa Molor
Server Belum Datang, Berencana Jemput ke Surabaya
BLITAR – Kekhawatiran sejumlah sekolah di Kabupaten Blitar soal persiapan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) akhirnya muncul. Sinkronisasi yang sedianya dijadwalkan mulai kemarin akhirnya molor dan gagal dilaksanakan.
Penyebabnya, server yang menjadi penentu sarana pelaksanaan sinkronisasi tak kunjung datang. Akibatnya, sekolah hanya bisa menunggu. Selain itu, ada sekolah yang memilih menggunakan server sendiri. Di lain sisi, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Blitar masih berupaya menghubungi kembali pihak pengirim. Selain itu, akan dikumpulkan proktor untuk mengoordinasikan masalah sinkronisasi.
Permasalahan tak kunjung datangnya server memang terletak di pengiriman dan pembelian yang menggunakan e-katalog. Pengiriman perangkat via online tersebut memang memakan waktu cukup lama. Jika server masih belum datang, dispendik berencana menjemput atau mengambil ke Surabaya. ’’Sabtu ini (kemarin, Red), katanya ada pengiriman. Diharapkan, server sampai pada 15 Maret atau Rabu depan,’’ jelas Dipyanto, sekretaris Dispendik Kabupaten Blitar.
Dia menyatakan, selama ini pihaknya sering menghubungi pihak pengiriman. Namun, mereka mengungkapkan bahwa server sedang dikirim. Sementara itu, persiapan UNBK setiap hari semakin dekat.
Selain server, bantuan yang diberikan ke sekolah adalah PC atau unit komputer untuk klien serta jaringan internet dan jasa pembiayaan internet selama dua bulan. ’’Semua bantuan sudah ada di ABPD. Jadi, tidak usah khawatir, ditunggu saja, pasti datang,’’ ucap pria 57 tahun tersebut.
Dia mengakui bahwa sinkronisasi semestinya digelar kemarin. Tapi, karena ada sesuatu hal, sinkronisasi sementara ditunda. ’’Memang, secara teknis, sinkronisasi dilaksanakan hari ini (kemarin, Red). Namun, karena server yang belum datang, kami akan kembali mengumpulkan seluruh proktor untuk mencari solusinya,’’ ujar Dipyanto.
Rencananya, bantuan diberikan kepada empat sekolah penyelenggara UNBK. Yakni, SMPN 1 Wlingi, SMPN 1 Kesamben, SMPN 1 Kanigoro, dan SMP N 1 Srengat. Setiap sekolah akan mendapatkan tiga hingga empat server. Jumlah server nanti disesuaikan dengan jumlah masing-masing sekolah. ’’Kami berupaya maksimal demi kelancaran pelaksanaan UBNK. Persiapan UNBK ini diharapkan selesai sebelum pelaksanaan simulasi geladi bersih,’’ tuturnya.
Seperti diketahui, menjelang pelaksanaan simulasi UNBK di Kabupaten Blitar pada 20 Maret ini, sekolah penyelenggara dibuat deg-degan. Sebab, hingga kini, belum ada kejelasan kapan server datang.
Padahal, server sangat diperlukan di sekolah karena berkaitan dengan pelaksanaan ujian berbasis komputer. Apalagi, sekolah juga dibebani dengan sinkronisasi dijadwalkan pada 11 Maret ini. Akibatnya, pihak sekolah kelabakan. Akhirnya, mereka memilih untuk menggunakan server seadanya.
Ada empat SMP yang ditunjuk menjadi penyelenggara UNBK mandiri, yaitu SMPN 1 Wlingi, SMPN 1 Kesamben, SMPN 1 Kanigoro, dan SMPN 1 Srengat. Dari hasil penelusuruan koran ini, ada dua SMP yang masih melakukan persiapan laboratorium. Yakni, SMPN 1 Kanigoro dan SMPN 1 Srengat. Dua sekolah tersebut juga belum menerima server dari pemerintah. (ziz/c23/end)