Jawa Pos

Hapus Sindrom Tim Kacangan

-

LIVERPOOL – Kalau big match, Liverpool memang rajanya. Tapi, begitu menghadapi tim level kacangan, Liverpool ambruk. Apakah berlanjut pada matchday ke-28 Premier League, saat klub berjuluk The Reds itu menjamu tim peringkat ke-12 Burnley di Anfield (siaran langsung RCTI/ beIN Sports 1 pukul 23.00 WIB).

Musim ini sudah lima kali Liverpool menuai kekalahan. Salah satunya dialami saat melawan Burnley pada paro pertama musim ini. Selain Burnley, tim itu pernah kalah oleh Bournemout­h, Swansea City, Hull City, dan juara bertahan Leicester City yang sedang berada di papan bawah. Liverpool punya sindrom kala menghadapi tim kacangan.g Problem yang belum diatasi pelatih Liverpool Juergen Klopp adalah kesulitan menghadapi tim dengan garis pertahanan rendah dan mengandalk­an serangan balik. Juga, itu merupakan gaya yang dimainkan Burnley. Dengan memainkan formasi 4-4-2, Burnley layaknya klub-klub tradisiona­l Inggris.

Michael Keane dkk punya kebiasaan menembak dengan bola-bola panjang. Rata-rata 82,3 tembakan jarak jauh per laga pun menjadi yang terbanyak di Premier League. Selain itu, taktik counteratt­ack- nya sering kali diakhiri dengan sundulan. Tercatat, tim tersebut 22,9 kali menang duel udara setiap laga.

Bukan hanya serangan balik yang harus diwaspadai. Kiper Simon Mignolet dan pemain belakang Liverpool mesti berhati-hati jika Burnley mendapat sepakan bebas di area pertahanan­nya. Terutama tendangan bebas langsung. Total, 53 persen golnya berasal dari bola-bola mati. Robbie Brady-lah yang harus diwaspadai.

Ingat siapa yang menjadi hero Burnley saat menahan Chelsea sebulan lalu? Brady-lah aktornya lewat tendangan bebas langsung. Dia pemain Burnley yang paling tinggi dari sisi key passes saat tendangan bebas. Terutama dari kaki kiri. Di Premier League, Brady baru mencetak satu gol.

Dikutip dari This Is Anfield, Klopp mengaku sudah memahami karakter permainan Burnley. ”Kami sudah paham cara mereka bertahan. Itu bukan hal baru. Lapangan ini terlalu lebar untuk menutup semua celah. Yang harus kami lakukan adalah bermain lebih cepat di tempat yang tepat, semakin mempercepa­tnya, dan mengubah apa yang sudah mereka lakukan,” tutur Kloppo –sapaannya.

”Kalian boleh berkata bahwa kami harus berkonsent­rasi dengan bolabola set pieces, counteratt­ack, atau counter-pressing. Namun, yang kami butuhkan adalah main sebaik-baiknya di celah yang tepat,” imbuh Klopp.

Kapten tim Jordan Henderson satu-satunya pemain yang absen. Dia belum pulih dari cedera memar di kaki. Posisinya akan kembali diisi Emre Can. Adapun Roberto Firmino masih diragukan untuk tampil setelah mengalami gangguan paha.

Tidak hanya menghindar­kan dari kekalahan back-to-back untuk kali pertama atas Burnley, kemenangan malam nanti bisa menjadi modal Liverpool untuk bersaing di top three. Terlebih dengan target Klopp finis di zona Liga Champions akhir musim ini.

Berbeda dengan Liverpool, Burnley berhasrat mencatatka­n kemenangan tandang pertamanya di musim ini. Dari 13 kali laga tandang, hanya 2 kali Burnley meraih hasil imbang. Lalu, di 11 laga sisanya tim itu tumbang. Pelatih Sean Dyche kepada Sky Sports menyebut statistik itu tidak akan menjadi teror bagi anak asuhnya. ”Tetapi, ini sebuah realitas dan tantangan yang harus kami hadap dapi,” katanya. ( (r ren/ c11/ ham)h

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia