Adu Strategi Catur Manusia
SURABAYA – Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari permainan catur. Di antaranya, pembagian tugas, antisipasi, kerja sama, langkah yang berharga, hingga keseimbangan kekuatan. Tak heran, para civitas
Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya begitu bersemangat saat bermain catur kemarin (11/3)
Namun, yang mereka mainkan berbeda dengan catur pada umumnya. Bidak- bidaknya d ipe rankan oleh manusia. Mereka adalah para dosen, karyawan, dan mahasiswa di kampus itu. Papannya berupa karpet plastik kotak-kotak seluas 16 meter persegi.
Cara bermainnya pun tidak berbeda dengan permainan catur biasanya. Ada raja, kuda, menteri, benteng, hingga prajurit atau pion. Raja menjadi orang yang diagungkan. Kemarin dia bertugas memerintah semua jajarannya. Setiap gerak langkah ratu, menteri, kuda, benteng, dan pion diatur oleh raja.
Misalnya, pion bisa maju selangkah atau dua langkah ke depan. Berikutnya bisa ke samping kiri dan kanan. Yang penting, pion tidak boleh lari. Raja memerintah jajarannya untuk menyerang lawan. Pihak lawan juga bisa memerintahkan maju. Pihak yang kalah harus minggir, sedangkan yang menang bisa terus melaju.
Direktur Pascasarjana UWP Surabaya Indra Prasetyo mengatakan, kegiatan tersebut adalah bagian dari Dies Natalis Ke-36 UWP Surabaya. Dia sangat mengapresiasi permainan catur tersebut. Sebab, ada interaksi yang lebih intensif antara dosen dan mahasiswa. ”Bisa saling mengakrabkan,” katanya.
Menurut dia, kegiatan akademik sudah berjalan dalam keseharian kampus. Nah, kegiatan nonakademik juga harus semakin diperkuat. Meski begitu, pihaknya tetap mengemas dua hal itu dalam satu wadah. Lalu, tercipt alah permainan catur tersebut.
Saiful Irfan, mahasiswa semester II jurusan manajemen, baru kali pertama mengikuti permainan catur manusia itu. Dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut cukup menyenangkan. Selain menjaga kekompakan atau keakraban antarwarga kampus, permainan itu mengasah strategi di tiap kelompok yang bertanding. ”Meski tidak sering main catur, tapi bisa. Seru, bisa main ramairamai,” ujarnya. (puj/c7/git)