Jawa Pos

Bentuk Komunitas untuk Edukasi

Gerakan Sadar Antibiotik Terus Berlanjut

-

SURABAYA – Beberapa antibiotik memang mudah didapatkan. Namun, sebagian orang sudah menyadari dampak negatif jika mengonsums­i obat tersebut secara sembrono. Salah satunya adalah Andryana Hadikusuma. Dia memiliki pengalaman buruk dengan antibiotik.

Sudah lebih dari dua tahun Komunitas Bersama Atasi Resistansi Antibiotik (BARA) lahir. Berbagai acara telah dihelat untuk mengampany­ekan sadar penggunaan antibiotik. Andryana Hadikusuma, salah satu pendiri BARA, bisa tersenyum puas. Sebab, jalan untuk mengedukas­i masyarakat sudah semakin lebar.

Ana, sapaan akrab Andryana, memang memiliki sedikit trauma dengan antibiotik. Itulah yang melatarbel­akangi pendirian BARA. Dia ingin masyarakat melek anti biotik. ’’Anak saya makin demam karena antibiotik,’’ jelas Ana. Jennifer Joanna Soekwanto, putri Ana, saat berusia 2 tahun sakit demam. Dia memeriksak­annya ke dokter spesialis anak dan diberi obat yang salah satunya adalah antibiotik. Bukannya sembuh, anaknya malah semakin demam.

Untung, dia mengenal dr Hari Paraton SpOG. Sebelumnya, Ana memang sempat membaca beberapa artikel mengenai antibiotik. Pertemuan dengan Hari menggugah semangatny­a untuk berbagi pengetahua­n mengenai antibiotik kepada seluruh masyarakat. ’’Kalau dulu saya sudah terbiasa dengan antibiotik, anak-anak harus paham cara menggunaka­n antibiotik,’’ ungkapnya.

Sebelumnya, Ana memiliki ke biasaan membeli sendiri obat. Bahkan, jika obat tersebut tidak habis, dia menyimpann­ya. ”Antibiotik juga demikian,’’ ucapnya. Kebiasaan itu juga sering dilakukan orang awam. Temanteman­nya atau saudaranya pun demikian.

Dokter Hari meminta Ana membantu mengedukas­i masyarakat. Waktu itu, Hari menjabat ketua Komite Pengendali­an Resistansi Antibiotik Kemenkes. ’’Saya tertarik karena selama ini merasa tidak ada jembatan antara dokter dan masyarakat soal penggunaan antibiotik,’’ ujarnya.

Meski demikian, Ana merasa tugas itu tidak mudah dijalankan. Apalagi, dia tidak memiliki background pendidikan kesehatan. Namun, waktu terus berjalan. Ana bisa membantu Hari mengedukas­i masyarakat.

BARA sudah beberapa kali menyelengg­arakan event. Dia tidak menyangka timnya mampu membuat beberapa event yang mengetuk hati masyarakat. (lyn/c23/oni)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia