Stamina Jadi Kendala
SURABAYA – Farfaza FC sebetulnya sudah unggul dua gol di babak pertama. Dua gol Farfaza dalam laga lanjutan kompetisi internal Persebaya kemarin (11/3) dilesakkan Slamet Madun (6’) dan A. Sholahudin (21’). Namun, pada akhir laga mereka harus puas berbagi poin dengan Semut Hitam. Itu terjadi setelah mereka mencetak dua gol balasan lewat Aziz Nur (69’) dan Dian Sasongko (80’). Dian yang menyelamatkan Semut Hitam dari kekalahan akhirnya didaulat sebagai man of the match.
Sebetulnya, para pemain Farfaza tampil lebih impresif di babak pertama. Mereka menguasai jalannya pertandingan hingga berhasil menjebol gawang Stevano Pieters dua kali. Sayang, permainan apik anak asuh Yusman Mulyono itu tidak terulang pada 45 menit kedua.
Selain itu, performa Stevano di bawah mistar gawang menjadi penyebab Farfaza sulit mencetak gol tambahan. Total, Stevano telah menorehkan sembilan penyelamatan dalam laga kemarin. Yusman pun memuji penampilan kiper 18 tahun itu.”Dia (Stevano) tampil bagus sehingga menyulitkan kami,” kata Yusman setelah pertandingan.
Selain faktor Stevano, dia melihat anak asuhnya mulai kelelahan di babak kedua.”Stamina pemain menurun. Akibatnya, penyelesaian akhir kurang karena seharusnya bisa mencari celah,” tambah Yusman.
Di sisi lain, pelatih Semut Hitam Reinold Pieterz merasa penampilan anak asuhnya belum sesuai harapan. Namun, dia mengapresiasi semangat juang pemainnya untuk mengejar ketinggalan.”Semangat pemain luar biasa. Terbukti, kami bisa menyamakan kedudukan pada babak kedua,”kata mantan pemain Persebaya tersebut.
Skor imbang juga menghiasi papan skor saat Bintang Angkasa bentrok melawan Haggana. Dengan hasil itu, empat tim tersebut belum mengantongi satu kemenangan pun. Posisi mereka di klasemen juga tidak berubah. (dit/c15/bas)