Mempertahankan Unsur Tradisional
SIDOARJO – Sekolah Pembangunan Jaya 2 menggelar gawe akbar kemarin (11/3). Berlokasi di Lippo Plaza Sidoarjo, mereka mengadakan Gebyar Sekolah Pembangunan Jaya 2. Mereka menampilkan dance, band, fashion show, balet, tari tradisional, kuda lumping, angklung, kolintang, paduan suara, serta band dengan anggota guru-guru.
Untuk kompetisi, ada fashion show with mom bagi anak usia 1,5–5 tahun. Selain itu, ada lomba mewarnai untuk anak TK serta modern dance. Peserta mencapai puluhan orang dari Sidoarjo, Surabaya, dan Malang. ”Ini acara tahunan kami. Mulai TK, SD, SMP, hingga SMA, semua berpartisipasi,” ujar Ririn Indriyanti, ketua panitia.
Kali ini, konsep yang diusung adalah Music Through the Nation. ”Jadi, waktu kompetisi modern dance itu, peserta wajib memasukkan unsur tradisional,” jelas Ririn.
Misalnya, kostum peserta menggunakan kebaya atau belangkon. Peserta bisa menyisipkan musik tradisional seperti suara angklung dan gamelan. Bahkan, ada yang mengolaborasikan dengan gerakan luwes tari tradisional. ”Pokoknya, harus ada unsur tradisionalnya,” ucapnya.
Tujuannya, potensi tradisional, baik musik maupun tari, tetap eksis. Pikiran kreatif dari peserta untuk menggabungkan modern dan tradisional juga bisa muncul. Selain itu, penonton tidak bosan karena penampilannya berbeda. ”Sentuhan tradisional pun tetap bisa kekinian dan menarik,” katanya.
Selain beragam kompetisi, agenda tahunan itu menjadi ajang unjuk karya siswa. Ada tujuh stan yang menampilkan produk kaus yang didesain sendiri oleh siswa, gelang, miniatur meja makan untuk hiasan, minuman dari belimbing wuluh, dan beragam barang dari bahan bekas. (uzi/c7/dio)