Konsep Matang, Hadirkan Pembanding
SURABAYA – Objek foto menarik tak selalu benda hidup. Objek mati bisa dibuat tampak sangat hidup melalui kreativitas sang fotografer. Tantangannya, fotografer harus bisa membuat konsep yang unik dan menarik. Tentu, ditambah teknik menjepret dan feeling. Pemaparan tentang ilmu memotret miniatur disampaikan Ahmad Joko Soekirno dalam workshop yang digelar kemarin (11/3).
”Fotografer harus merangkap jadi sutradara,” katanya. Pria 38 tahun tersebut mempelajari
miniature photography secara otodidak. Baru setahun menjajal, beberapa karyanya yang diupload di Instagram membuat para netizen gemas. Menurut dia, fotografi miniatur bukanlah sekedar jeprat-jepret, tapi menciptakan ide. Jadi, kriteria bagus tidaknya foto bergantung pada konsep yang sudah dibuat. Semakin kreatif komposisinya, bagus pula hasilnya.
Memfoto objek yang begitu kecil membutuhkan ketelatenan. Namun, biasanya yang paling menguras tenaga adalah mencari ide untuk konsep foto. Tokoh fiksi pada cerita dongeng bisa dijadikan referensi. ”Untuk ide, saya juga mendapat referensi dari Instagram milik fotografer miniatur @tanaka_tatsuya, @ slinkachu_official, dan @wkass,” tambahnya. Setelah ide matang, barulah menata figur miniatur.
Miniature photography masuk kategori toys photography. Miniatur memiliki ukuran beragam, mulai 1:500 hingga 1:72 dari ukuran aslinya. ”Saya paling suka pakai yang 1:87,” kata pria yang akrab disapa Cak Soekir itu.
Semua teknik fotografi bisa diterapkan dalam memotret miniatur. Pada eksekusinya, tak harus digunakan kamera pro. Bisa juga dengan smartphone. Namun, hasilnya tentu lebih maksimal jika menggunakan kamera.
Sebagian peserta workshop menggunakan kamera mirrorless dan DSLR. ”Jika ingin lebih fokus ke miniatur, gunakan lensa makro,” jelasnya. Lensa makro digu- nakan jika ingin mengambil foto
close-up. Lensa fix dipakai untuk menghadirkan efek bokeh (blur).
Kemarin Cak Soekir menata beberapa miniatur manusia beserta alat pendukungnya seperti rumah yang terbuat dari stik es krim. ”Jika ingin menghadirkan objek pendukung seperti ini (stik es krim, Red), pastikan ukurannya tipis agar seimbang,” katanya.
Untuk menjadikan figur mini benar-benar terlihat mungil, perlu dihadirkan objek pembanding. Objek itu bisa dimasukkan untuk melengkapi cerita. Misalnya, kulit kacang yang dijadikan perahu. Bisa juga menggunakan klip kertas untuk ayunan. Cerita menarik tentu akan terwujud dari kehadiran objek pembanding tersebut.