Woro-Woro sebelum Gembosi Ban
BANYUWANGI – Puluhan mobil pribadi masih membandel dan ditemukan terparkir di zona terlarang di sepanjang tepi jalan kawasan tertib lalu lintas (KTL). Akibatnya, petugas dinas perhubungan yang berpatroli kerap memberikan tindakan berupa gembos ban bagi kendaraan yang melanggar.
Misalnya, yang terjadi di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan SMPN 1 Banyuwangi, kemarin (13/3). Ban sebuah mobil pribadi terpaksa harus digembosi petugas patroli dishub karena parkir di zona terlarang. Sebelum menggembosi ban kendaraan di zona larangan parkir itu, petugas lebih dulu melakukan woro-woro melalui pengeras suara mobil agar pemilik kendaraan datang dan memindahkan mobil tersebut dari zona parkir terlarang.
Sayang, setelah berulang-ulang dipanggil, pemilik kendaraan tak kunjung muncul. Petugas terpaksa melakukan tindakan tegas dengan menggembosi ban mobil pribadi itu.
’’Jika kedapatan ada kendaraan yang diparkir di zona larangan parkir, petugas mencari pemilik kendaraan tersebut lebih dulu. Kalau ada pemiliknya, langsung ditegur untuk segera dipindahkan. Tapi, jika tidak ada, langsung digembosi,’’ ujar Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi Kusiyadi.
Patroli penertiban zona parkir di Banyuwangi itu rutin dilaksanakan setiap hari. Dengan intensitas tiga kali sehari, yakni pagi, siang, dan malam. Patroli rutin tersebut dilakukan di seluruh ruas jalan KTL di kawasan Kota Banyuwangi. Yakni, di Jalan Ahmad Yani, dr Soetomo, Piere Tendean, Sayu Wiwit, dan DI Panjaitan serta di tepi jalan sekeliling Taman Sritanjung.
Meski petugas sudah memasang papan pemberitahuan larangan parkir, setiap hari masih saja ditemukan mobil pribadi yang melanggar. Tidak jarang, saat melakukan tindakan patroli penertiban di jalur larangan parkir itu, petugas mendapatkan protes atau komplain dari pemilik kendaraan yang ban mobilnya digembosi.
’’Mungkin tidak tahu jika kawasan tersebut dilarang parkir atau memang karena tidak membaca. Tapi, kami terus berpatroli setiap hari agar tertib dan mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas,’’ jelas Kusiyadi. (ddy/c22/diq)