Hari Pertama US, Waswas Cuaca Buruk
KEDIRI – Ujian sekolah berbasis komputer (USBK) yang baru kali pertama dilaksanakan di tingkat SMK masih memiliki kendala. Bukan hanya error yang menghantui, waktu pengerjaan yang disediakan 90 menit juga dianggap masih kurang. Khususnya mengerjakan soal matematika. Beberapa siswa mengaku, ketika mengalami soal error, kebanyakan siswa menjadi gugup dan tak bisa konsentrasi.
” Ya kalau error langsung lapor pengawas, biasanya di- restart,” ucap salah seorang siswa SMKN 1 Ngasem Meliana Frantika Suanto. Sering macetnya komputer saat mengerjakan soal dianggap sangat menganggu konsentrasi siswa.
Dia pun berharap saat ujian nasional hal tersebut tidak lagi terjadi. Dia juga mengaku butuh tambahan waktu untuk mengerjakan 40 soal matematika.
Karena kemarin mata pelajaran yang diuji Matematika dan bahasa Indonesia, siswa SMKN 1 Ngasem tersebut bisa memberikan penilaian selama proses pengerjaan. Hanya diberi waktu 90 menit. Biasanya, saat mengerjakan soal matematika, tidak lagi ada waktu untuk melakukan koreksi. Karena itu, siswa merasa waktu yang diberikan saat USBK lebih sedikit. Sementara itu, soal selama UNBK nanti berjumlah 40 soal, sedangkan waktu pengerjaannya 120 menit.
Kemarin (13/3) sekitar pukul 13.30 cuaca semakin buruk, setengah hujan angin. Kondisi itu membuat siswa waswas terjadi pemadaman listrik secara mendadak. ”Selama ini belum pernah mati lampu. Setiap muncul ma- salah, pengawas bisa menyelesaikan dengan cepat,” terang siswi kelas XII TKJ 2 kepada Jawa Pos Radar Kediri setelah ujian.
Bukan hanya Melia, Irma Wahyuni, teman satu kelasnya, juga menyampaikan hal yang sama. Keduanya sependapat bahwa selama ini ujian dengan menggunakan komputer memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing. Salah satu yang dirasakan Irma adalah error saat mengerjakan ujian. ”Konsentrasi jadi buyar,” ucap siswi berhijab itu.
Kelemahan lainnya, ujian yang memakan waktu lama membuat mata Irma perih. (rq/c21/end)