Jawa Pos

Pengganti Ingin Wujudkan Mimpi

-

LEICESTER – Claudio Ranieri langsung dipecat setelah Leicester City kalah 1-2 dari Sevilla pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions dua pekan lalu (23/2). Padahal, dengan modal satu gol tandang, The Foxes –julukan Leicester– masih punya peluang untuk melenggang.

Namun, palu pemecatan sudah diketuk. Se jak kemarin Leicester resmi menunjuk Craig Shakespear­e sebagai pengganti Ranieri. Petinggi Lei cester rupanya terkesan dengan menanjakny­a performa Wes Morgan dkk. Selama ditangani Shakespear­e, Leicester berhasil membukukan dua ke me nangan beruntun di Premier League.

Fakta itu merupakan sinyal bahaya buat Sevilla yang dini hari nanti melawat ke King Power Stadium pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Apalagi, Ranieri dulu punya impian untuk menjadikan Leicester sebagai tim kejutan di Eropa. Nah, mimpi itulah yang ingin diwujudkan Shakespear­e. ”Lagi pula, peluang kami belum habis,” ujar Jamie Vardy, bomber Lei cester, kepada Leicester Mercury.

Vardy makin yakin lantaran Lei cester punya catatan menawan di laga kandang. Mere ka telah menorehkan 100 per sen ke menangan kandang di Liga Champions. Lini depan Lei cester juga sedang garang. Vardy bahkan sudah men cetak tiga gol dalam tiga laga tera khir.

Vardy pun punya alasan kenapa Leicester kalah pada leg pertama. Menurut dia, cuaca panas dan kelembapan Seville sempat menyulitka­n dirinya dan rekan-rekannya. Situasinya akan berbeda jika bermain di King Power nanti. ”Lihat saja apa yang terjadi begitu mereka bermain di suhu udara minus 3 derajat Celsius di sini (Leicester, Red),” ujar Vardy.

Optimisme tuan rumah kian meluap. Sebab, Jorge Sampaoli selaku entrenador Sevilla sedang di pusingkan dengan performa anak asuhnya. Dalam tiga laga terakhir, Sevilla baru me metik satu ke menangan. Kelengahan pada menit-menit awal jadi persoalan serius Sevilla.

Dikutip Sport, mantan pelatih timnas Cile tersebut menyebut permainan seperti itu akan jadi penanda habisnya peluang mereka di Eropa. ”Kami harus mencoba bermain lebih baik lagi,” kata Sampaoli.

Tidak hanya dalam bertahan, dalam menyerang pun, Sevilla kerap buntu. Dari 17 tembakan ke gawang lawan di dua laga terakhir, hanya dua gol yang tercipta. ”Problemnya, kami tidak mampu bermain lebih mengalir seperti sebelumnya, dan itu menghambat kami untuk membuat lebih banyak peluang dengan cara bermain berbeda,” keluh Sampaoli.

Sampaoli juga mengingatk­an efek pemecatan Ranieri. Setelah ditinggal pelatih asal Italia itu, Leicester tampil lebih garang. ’’Kami punya grup analis yang memberikan laporan soal Leicester di era Ranieri. Apa yang mereka tampilkan sekarang adalah murni soal kebangkita­n spirit,’’ paparnya. ’’Leicester sekarang sudah bangkit dan kembali berbahaya seperti Leicester pada tahun lalu,’’ ujar pelatih 57 tahun itu,

’’Leicester telah menunjukka­n bahwa mereka bermain layaknya tampil di final Piala Dunia. Kami sadar, kalau kemenangan di leg pertama lalu belum terlalu aman. Kami tetap akan berada di bawah tekanan,’’ jelasnya. (ren/c10/bas)

 ?? CARL RECINE/REUTERS ?? DONGKRAK PERFORMA: Pelatih baru Leicester City Craig Shakespear­e mempersiap­kan bola untuk latihan timnya kemarin.
CARL RECINE/REUTERS DONGKRAK PERFORMA: Pelatih baru Leicester City Craig Shakespear­e mempersiap­kan bola untuk latihan timnya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia