BJB Berharap Bantuan Elektrik
MALANG – Perebutan tiket final four Proliga 2017 makin sengit. Dengan hanya tersisa seri Malang di GOR Ken Arok pada 17–19 Maret nanti, kemenangan saja tidak cukup. Tersandungnya tim rival turut menentukan. Misalnya, persaingan di sektor putri.
Tiga tim telah memastikan tiket ke final four. Masing-masing adalah Jakarta Elektrik PLN (27 poin), Jakarta Pertamina Energi (25 poin), dan Jakarta PGN Popsivo Polwan (18 poin).
Nah, satu slot tersisa tinggal diperebutkan dua tim. Yakni, Gresik Petrokimia yang menempati peringkat keempat (16 poin) dan Bandung Bank BJB Pakuan di peringkat kelima (13 poin). Baik Petro maupun BJB akan memainkan dua laga di Malang. Salah satunya, saling bentrok pada hari terakhir (19/3).
Satu laga lainnya lebih menguntungkan BJB ketimbang Petro. BJB hanya menghadapi Batam Sindo BVN (17/3), juru kunci sekaligus satu-satunya tim yang tanpa kemenangan dalam sepuluh laga sebelumnya. Di sisi lain, Petro bakal menghadapi Elektrik (18/3). ”Kami berharap Elektrik tetap dalam performa terbaik untuk membantu kami (mengalahkan Petro, Red),” ujar asisten pelatih BJB Uus Susanyah kemarin (13/3).
Menurut Uus, kemenangan Elektrik (dan sebelumnya BJB sukses mengalahkan BVN) akan meningkatkan semangat timnya dalam laga melawan Petro. Apalagi, menilik head-to-head, Novriali Yami dkk pernah mengalahkan Petro 3-1, juga dalam seri di Malang (27/1). ’’Untuk persiapan tim, kami sudah melakukan latihan intensif dalam tiga hari terakhir,” ucap mantan pemain andalan Bandung Tectona periode 2000-an itu.
Secara terpisah, Manajer Petro Sasono Handito menyebutkan bahwa kans timnya untuk lolos
final four sangat ditentukan dari mentalitas pemain. Kekalahan 0-3 oleh Pertamina di laga terakhir (12/3) menjadi acuan. ”Setelah mampu meraih kemenangan tiga kali beruntun, kami terlena dan kalah,” katanya.
Hal senada diungkapkan pelatih Petro Li Huanning. Mr Lie –panggilan Li Huanning– menyatakan bahwa Elektrik yang menjadi lawan pertama di Malang nanti adalah tim yang kuat di segala sisi. Performa spiker tangguh Elektrik, Aprilia Manganang, menjadi per- hatian tersendiri bagi Mr Lie.
Menurut dia, April memiliki kualitas di atas rata-rata. Karena itu, dibutuhkan strategi khusus untuk mematikan pemain yang pernah menjadi anak asuh Mr Lie dalam PON XIX/ 2016 Jabar tersebut. ’’Saya sudah hafal posisi April saat mengambil bola. Saya ingin mematikan permainannya dengan memberikan
spike di sisi yang sulit dijangkaunya,” tuturnya.
Selain April, Mr Lie mewaspadai permainan pemain asing Elektrik, Lindsay Stalzer (AS) dan Maria Jose (Venezuela). ’’ Yang penting, servis dan blok kami harus solid untuk membendung serangan mereka,” jelasnya. (apu/ tif/rpd/c18/dns)