Jawa Pos

Hobi Sampingan Pengusir Kebosanan

-

KESUKSESAN Persebaya Surabaya menjadi jawara di turnamen Dirgantara Cup merupakan hasil kerja keras seluruh elemen tim. Namun, ada tiga pemain yang per for manya menonjol sepanjang turnamen. Yakni, Sidik Saimima yang terpilih sebagai pemain terbaik turnamen, Rachmat Afandi sebagai top scorer tim dengan koleksi empat gol, serta kiper Dimas Galih yang mencetak dalam tiga laga.

Meski moncer di lapangan, ketiganya juga memiliki kegiatan atau hobi sampingan. Sidik, misalnya. Selain piawai mengolah bola, dia ahli menata rambut. ’’Saya belajar pangkas rambut secara otodidak saat masih di Tulehu. Apalagi, saya gemar mengutak-atik gaya rambut sendiri,’’ katanya kepada Jawa Pos.

Sidik pun memamerkan keahlianny­a ketika rombongan Persebaya tiba di Semarang Kamis lalu. Saat berada di hotel, Rendi Irwan menjadi ’’pasien’’ gelandang 19 tahun itu. Dengan sisir dan gunting di tangannya, Sidik begitu cekatan memangkas rambut Rendi dengan model

yang kekinian. Rendi tampak puas dengan pelayanan ’’salon’’ gratis tersebut. Dia menuturkan, keahlian Sidik dapat berguna bila Persebaya away ke pelosok yang jarang memiliki tukang pangkas rambut atau barber shop. ’’Syukur-syukur kalau gratis. Kan menghemat pengeluara­n,’’ ucap Rendi, lalu terbahak. ’’Siapa tahu, ini bisa jadi jaminan pada hari tua saya,’’ sahut Sidik.

Beda Sidik, beda pula Rachmat. Dia memiliki hobi mengaji. Tidak sekadar mengaji, tetapi juga mempelajar­i ilmunya. Rachmat kali pertama mengikuti pengajian di Jakarta saat mendapat kesempatan kedua untuk berkostum Persija pada 2011.

Padahal, dia tahu bahwa gaji di tim berjuluk Macan Kemayoran itu sering tersendat. Namun, di Persija, dia justru memiliki banyak waktu untuk mendalami agama. ’’Mungkin inilah yang dimaksud hidayah. Kalau saya tetap di sana (Persib), gaji memang lancar, tapi saya tidak dapat hidayah untuk ini (mengaji),’’ tutur striker 32 tahun tersebut.

Rachmat menambahka­n, banyak faedah yang diperoleh saat dirinya mulai mengaji. Salah satunya, emosi di dalam dan luar lapangan lebih terkontrol. Dia juga bisa mendidik keluargany­a agar lebih teratur.

’’Sebelum mendapat hidayah ini, saya memang hampir tidak pernah melewatkan salat. Namun, setelah sering mengikuti pengajian, ada banyak ilmu baru yang saya terima. Mulai berwudu, salat malam, hingga zakat dengan baik dan benar,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Dimas gemar mengoleksi perlengkap­an olahraga, termasuk sepatu dan topi. Berbagai macam merek tak luput dari koleksi eks kiper Persegres Gresik United tersebut.

Dia mengaku tidak terlalu mempermasa­lahkan harga. Asal barang nyaman disandang dan sedap dipandang, dia pasti membelinya. ’’Daripada uang dibelanjak­an untuk hal-hal yang tidak baik, mending saya belikan ini sebagai koleksi dari hobi,’’ ucap kiper 24 tahun itu. (io/c18/bas)

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? clean sheets
ANGGER BONDAN/JAWA POS clean sheets
 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? pompadour
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS pompadour

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia