Saatnya Melepas Rindu
MASA SMA menjadi waktu yang begitu menyenangkan bagi Jayendra Anita. Pada masa itu, dara 23 tahun tersebut bisa menonton langsung laga Persebaya Surabaya di stadion. Kesempatan yang sebelumnya tak pernah bisa dirasakan. Sebab, sebelumnya Jayendra tak pernah mendapatkan izin orang tua untuk datang ke stadion.
Jay –sapaan akrab Jayendra– mengingat, sebelum masa berseragam putih abu-abu, dirinya hanya bisa menyaksikan laga Persebaya dari layar kaca. ”Tapi, semua berubah saat SMA. Bersama temanteman yang mayoritas laki-laki, saya beberapa kali nonton Persebaya di stadion,” katanya.
Namun, keintiman arek Gunungsari, Surabaya, itu dengan Persebaya tak berlangsung lama. Saat dia memasuki bangku kuliah, Green Force –julukan Persebaya– diasingkan dari sepak bola nasional. Padahal, saat itu Jay menemukan beberapa teman yang memiliki gelora yang sama untuk menonton Persebaya. Tanpa Persebaya dalam kompetisi, Jay pun tak lagi datang ke lapangan bola.
Hari-harinya kemudian diisi dengan kuliah. Setelah lulus dari Sastra Indonesia Universitas Airlangga Surabaya, Jay larut dalam dunia kerja. Dia nyaris lupa nikmatnya nonton pertandingan Persebaya di stadion. Untung, sebelum dia benar-benar lupa, tim kebanggaan Kota Pahlawan penggenggam dua titel Liga Indonesia itu ”terlahir” kembali.
Jay ingin kembali menikmati masa-masa seperti kala SMA. Bersama tiga temannya, dia membeli tiket superfans laga Persebaya kontra PSIS Semarang pada Minggu (19/3). ”Ini saatnya melepas rindu,” tegasnya. (*/c16/c9/fim)