Jawa Pos

Benda Jadul Pembentuk Robot

-

SURABAYA – Ini bukan lakon kisah robot-robot yang bisa berubah bentuk menjadi mobil dan aneka benda metal. Namun, ada barang-barang yang mewujud menjadi robot nan antik

Benda-benda itu terlihat di Soerabaia Heritage Festival (SHF) di Atrium Surabaya Plaza mulai kemarin hingga Minggu (19/3).

SHF adalah wadah berkumpuln­ya para kolektor. Mulai kolektor prangko, uang kuno, hingga bendabenda antik berusia puluhan sampai ratusan tahun. Di ajang itu, setiap kolektor memamerkan benda klangenann­ya sesuai dengan spesialisa­si masing-masing.

Ada 34 kolektor yang tergabung dalam event perdana yang diselengga­rakan komunitas Surabaya Vintage Community (SVC) tersebut. Salah satu yang menarik perhatian adalah koleksi milik Andi Respati.

Dia hobi mengoleksi bendabenda tempo dulu. Antara lain, radio, setrika arang, kamera, kipas angin, dan pigura. ’’Kalau telanjur suka, ya apa saja yang unik jadi koleksi,’’ ungkapnya.

Tidak sekadar mengumpulk­an. Di tangan Andi, benda-benda ’’rongsokan’’ itu menjadi sesuatu yang unik. Andi merakit robot dari kumpulan barang-barang jadul miliknya. Misalnya, robot kamerawan yang dipamerkan kemarin (13/3).

Robot itu menyerupai manusia yang tengah beraktivit­as. ’’Semua benda besi bisa saya jadikan robot,’’ tutur pria 35 tahun tersebut.

Kipas dan komputer bekas pun dirakit menjadi badan robot. Ada pula lempengan besi yang sudah tidak terpakai dan aneka gerigi besi. Lalu, dia menambahka­n kamera jadul Yashica di tangan robot. Seolah-olah robot tengah mengambil foto. Andi menggabung­kan seluruh barang-barang tersebut dengan menggunaka­n baut. ’’Tanpa dibor sama sekali,’’ jelasnya.

Andi mengoleksi barang lawas sejak lama. Namun, baru dua tahun terakhir ini dia menekuni perakitan robot. ’’Jadi lebih unik,’’ kata owner Mahapatih Art & Antiques tersebut.

Padahal, merakit robot sungguh tidak gampang. Satu robot harus dibangun dalam kurun sepekan. ’’Kalau lebih besar, ya tentunya lebih lama. Lebih dari seminggu,’’ jelasnya.

Jenis robot pun bermacamma­cam. Mulai yang berukuran 25 sentimeter hingga 1,8 meter. ’’Beratnya sampai 100 kilogram juga ada,’’ tambah pria asal Surabaya tersebut.

Robot benda jadul itu bisa juga digunakan sebagai dekorasi rumah. Saat diletakkan di dalam rumah, robot tersebut bisa jadi pemanis. ’’ Nggak sekadar koleksi,’’ ucapnya.

Koleksi benda jadul Johonas Budhi Pamungkas juga tidak kalah menarik. Dia mengum- pulkan pigura, televisi, koper, kamera, radio, lampu, dan mainan. ’’Sudah menjadi bagian seni hidup saya,’’ kata pria 33 tahun tersebut.

Salah satu yang difavoritk­an adalah kamera. Misalnya, yang dari Jerman, Rolleicord. Yang dari Jepang, ada Yashica-Mat dan Walzflex. ’’Bentuk ini yang jadul banget. Saya suka,’’ kata Dandu seraya menenteng Yashica-Mat LM. Berdasar referensi, kamera itu kali pertama dibuat pada 1958.

Ali Budiono, koordinato­r event, menjelaska­n bahwa pameran tersebut sekaligus launching komunitas SVC. ’’Sudah ada 200 anggota. Tapi, yang ikut pameran ini ada 34 orang,’’ paparnya. Mereka berharap event tersebut mampu membangkit­kan semangat para kolektor benda kuno. Terutama di kalangan anak muda. (bri/c15/dos)

 ?? FOTO-FOTO: ALLEX QOMARULLA/ JAWA POS ?? Transforme­rs, jadul
FOTO-FOTO: ALLEX QOMARULLA/ JAWA POS Transforme­rs, jadul
 ?? ALLEX QOMARULLA/ JAWA POS ?? BARANGBARA­NG LAWAS: Johonas Budhi Pamungkas bersama sebagian koleksi jadulnya. Yang dipegang adalah kamera Yashica-Mat LM lansiran 1958.
ALLEX QOMARULLA/ JAWA POS BARANGBARA­NG LAWAS: Johonas Budhi Pamungkas bersama sebagian koleksi jadulnya. Yang dipegang adalah kamera Yashica-Mat LM lansiran 1958.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia