Jawa Pos

Kuorum Akal-akalan

Teken Daftar Hadir Paripurna, lalu Menghilang

-

SURABAYA – Kebiasaan mengakali aturan kehadiran rapat paripurna masih berlangsun­g di DPRD Jatim. Buktinya adalah tiga rapat paripurna yang berlangsun­g maraton kemarin. Dari seluruh anggota dewan yang tercatat hadir, yang benar-benar mengikuti rapat paripurna sampai selesai ternyata tak sampai separo. Bahkan, tingkat kehadiran anggota dewan pada sesi akhir rapat paripurna tidak memenuhi kuorum.

Jika melihat daftar kehadiran, sebenarnya anggota dewan yang datang cukup banyak. Yakni, 75 di antara total seratus anggota dewan alias 75 persen. Saat awalawal rapat dimulai, jumlah peserta masih sesuai daftar presensi. Namun, hal itu tak berlangsun­g lama. Deretan kursi para wakil rakyat berangsur-angsur kosong. Ada yang keluar sebentar lalu kembali, ada pula yang menghilang dan tak kunjung balik.

Suasana makin sepi saat rapat paripurna menginjak sesi kedua dan ketiga. Dalam rapat paripurna kedua, hanya ada sekitar 50 orang yang hadir. Namun, seiring dengan berjalanny­a waktu, beberapa anggota dewan kembali meninggalk­an ruang rapat. Saat rapat paripurna ketiga dimulai, yang hadir hanya 41 orang. Sampai-sampai, Kusnadi, sang pimpinan rapat, meminta sekretaria­t DPRD (setwan) membacakan lagi daftar kehadiran. ” Tolong dibacakan lagi daftar presensi,” katanya. Setwan lantas membacakan daftar kehadiran sesuai tanda tangan. Benar saja, ada 75 anggota dewan yang hadir. Karena dianggap memenuhi kuorum (meski aslinya tidak), rapat paripurna tetap dilanjutka­n hingga berakhir pukul 12.50.

Dalam agenda kemarin, rapat paripurna pertama adalah pembacaan pandangan akhir (PA) fraksi tentang perubahan RPJMD Jatim 2014–2019. Disusul paripurna usul raperda penyertaan modal BUMD. Terakhir adalah paripurna usul pencabutan empat raperda yang diajukan Badan Pembentuka­n Perda (BPP) DPRD Jatim.

Seusai sidang, pimpinan dewan menyatakan bahwa aturan paripurna memang seperti itu. Yang menjadi dasar penentuan adalah tanda tangan pada daftar kehadiran anggota dewan. ”Jadi, dasarnya tetap tanda tangan kehadiran,” ucap Kusnadi.

Kalaupun banyak yang pulang di tengah rapat sehingga kuorum tidak terpenuhi, rapat tetap dilanjutka­n. ”Kalau rapat paripurna awalnya kuorum, sampai berakhir ya tetap dianggap kuorum. Aturannya memang seperti itu,” ujarnya.

Mengacu pada daftar kehadiran resmi setwan, ada 25 anggota dewan yang absen. Mereka berasal dari fraksi-fraksi terbesar di DPRD Jatim. Yang paling banyak tidak mengisi daftar kehadiran adalah anggota fraksi PKB. Di antara total 20 anggota, yang hadir hanya 13 orang. Sementara itu, yang seluruhnya menandatan­gani daftar presensi adalah fraksi Partai Demokrat. Itu belum termasuk yang mengajukan izin resmi. Untuk fraksi lain, ada dua hingga tiga anggota yang tak hadir. (ris/c18/oni)

 ?? ARIS IMAM MASYHUDI/JAWA POS ?? MANA YANG LAIN?: Banyak kursi yang kosong saat rapat paripurna DPRD Jatim kemarin. Padahal, rapat tersebut membahas tiga agenda penting untuk warga Jatim.
ARIS IMAM MASYHUDI/JAWA POS MANA YANG LAIN?: Banyak kursi yang kosong saat rapat paripurna DPRD Jatim kemarin. Padahal, rapat tersebut membahas tiga agenda penting untuk warga Jatim.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia