779 Mahasiswa Ikuti Seleksi Perdana
SURABAYA – Seleksi untuk mencari kakak asuh dalam program campus social responsibility (CSR) dinas sosial (dinsos) akhirnya dimulai. Sebanyak 779 mahasiswa mengikuti seleksi pertama di Gelanggang Remaja, Tambaksari, kemarin (13/3).
Para mahasiswa itu berasal dari berbagai kampus negeri dan swasta di Surabaya. Peserta terbanyak berasal dari Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Surabaya, yakni 132 orang. Disusul Universitas Airlangga (Unair) 83 orang dan Universitas Ciputra 80 orang. Seleksi berbentuk tes tulis tersebut dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dilakukan sejak pagi hingga siang. Sesi kedua berlangsung hingga sore. Para mahasiswa diberi soal serta mengikuti psikotes.
Direktur Program CSR Atiyun Najjah Indhira memaparkan, seleksi terbagi dalam tiga tahap. Seleksi hari itu adalah yang pertama. Di antara 779 orang pendaftar, 400 orang disaring untuk mengikuti tes selanjutnya pada hari ini. ’’Malam ini hasilnya langsung kami e-mail ke dosen pembimbing masing-masing,’’ kata Ayun, sapaan akrab Atiyun.
Mahasiswa yang lolos tes tahap pertama bakal mengikuti seleksi tahap selanjutnya berupa focus group discussion (FGD). Teknisnya, 400 peserta akan dipecah menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing 10 orang. ’’Mereka menggelar diskusi berupa studi kasus pendampingan yang dilakukan sebelumnya,’’ ujar Ayun.
Di antara 400 orang, terpilih 300 mahasiswa yang resmi menjadi kakak asuh dalam program CSR 2017. Mereka bakal melakukan pendampingan lebih dari setahun terhadap anak-anak putus sekolah dan rawan putus sekolah. ’’Pengumuman 300 kakak pendamping akan muncul pada 23 Maret 2017,’’ jelas Ayun.
Sementara itu, Kepala Dinsos Surabaya Soepomo menegaskan bahwa seleksi itu tidak mencari mahasiswa berotak cerdas. ’’ Yang kami cari adalah mereka yang punya kepedulian sosial dan waktu luang,’’ tuturnya.
Soepomo menginginkan pendampingan dilakukan sepenuh hati. Tidak setengah-setengah, apalagi dijadikan sampingan. (tau/c14/oni)