Pemkab Perlu Kumpulkan Perusahaan
Solusi Hancurnya Jalan Harun Thohir
GRESIK – Belum ada solusi. Kerusakan Jalan Harun Thohir makin parah. Akses lingkar Pelabuhan Gresik itu justru kian memprihatinkan. Padahal, akses tersebut merupakan jalan vital.
Kerusakan terjadi merata sepanjang 1,2 kilometer. Mulai pertigaan Pelabuhan Gresik sampai depan PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB). ”Ampun. Jangan lewat sini ( Jalan Harun Thohir, Red) kalau tidak mau celaka,” kata Kepala Desa Pulopancikan Sugiarto kemarin (13/3).
Warga mengeluh bahwa jalan tersebut sudah tidak layak dilewati. Pemerintah desa berkalikali meminta pihak terkait segera turun tangan. Mulai mengirim surat ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik hingga bertemu dengan pihak DPRD Gresik. ”Ini kami lakukan sejak 2014. Sampai sekarang, hasilnya nihil,” tutur Sugiarto. Beberapa kali sudah ada pertemuan. Tapi, tindakan nyata tak kunjung dilakukan.
Di sisi lain, Kepala Dinas PU Gresik Bambang Isdianto memastikan anggaran perbaikan tahun ini belum ada. Kebutuhan minimal Rp 50 miliar. Namun, biaya perbaikan total bisa mencapai Rp 200 miliar. ’’Belum ada tahun ini. Plot anggaran masih untuk jalan kabupaten yang lain,” jelasnya.
Dinas PU mengharapkan uluran tangan korporasi. Yakni, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di lingkungan Pelabuhan Gresik. Sebab, akses tersebut lebih banyak dimanfaatkan perusahaan sebagai jalur angkutan logistik. ”CSR perusahaan mungkin bisa diarahkan ke perbaikan jalan,” imbuh Bambang.
Humas Pelindo III Gita Ayu Maharani mengaku tak bisa memastikan dana perusahaan untuk perbaikan jalan. Sebab, masingmasing perusahaan memiliki aturan soal dana CSR. ’’Pelindo sebagai BUMN punya aturan sendiri untuk CSR,” ucapnya.
Gita menyayangkan sikap Pemkab Gresik yang kurang proaktif. Misalnya, mengumpulkan perusahaan-perusahaan. ”Seharusnya pemkab lebih aktif. Solusinya seperti apa kan harus musyawarah,” tambahnya. (mar/c18/roz)