Jawa Pos

Fashion Item Berbahan Kulit

-

SURABAYA – Fashion item berbahan kulit sapi ibarat barang seni. Produknya tidak dibuat dalam jumlah banyak. Nilainya pun makin tinggi. Warna-warnanya netral. Jadi, lebih mudah mix and match dengan busana apa pun. Untuk kaum hawa oke, digunakan para pria juga tetap

stylist. Karena itu, produk yang satu ini diminati sepanjang masa.

Agung Dwi Kurnianto menjelaska­n, bahan kulit dapat dimodifika­si menjadi berbagai macam bentuk. Di antaranya, dompet, clutch, jaket, sarung tangan, card

holder, maupun tas. ”Penikmatny­a segala usia,” ujar owner Revolt Industry tersebut.

Kini perkembang­an warna produk berbahan kulit lebih bervariasi. Tidak hanya melulu pada cokelat maupun hitam, tapi dapat diciptakan gradasi warna lainnya. ”Satu produk bisa dibuat beberapa warna. Jadi,

nggak monoton cokelat saja,” kata pria 26 tahun itu. Berbagai efek tambahan dapat diciptakan saat pembuatan. Salah satunya adalah warna patina. Efek produk berbahan kulit menjadi lebih berkilap. Lalu, ada efek full-up dengan menonjolka­n tekstur kulit sapi.

Keunggulan produk tersebut terlihat pada pembuatan. Seluruh tahapan dibuat dengan tangan. Mulai memproses kulit sapi, membuat pola, memotong, hingga menjahitny­a. ”Tidak ada yang pakai mesin sama sekali,” terang Agung di workshop

nya, di kawasan Tenggilis. Hal tersebut membuat nilai seni produk handmade semakin tinggi. Bahkan, ia sering dijadikan sebagai barang koleksi.

Agung sering menerima pesanan khusus. Misalnya, dompet berbahan kulit. Pemesan dapat mencantumk­an nama atau inisial. Itulah yang membuat produk berbahan kulit masih menjadi tren sampai saat ini.

Menurut dia, tren kesukaan masyarakat mengarah ke bentuk asimetris. Sebab, simetris sudah dianggap biasa banget. Jadi, seseorang pasti lebih memilih yang antimainst­ream. Agung mencontohk­an pola dompet. Ukurannya terbagi menjadi tiga jenis. Yakni, pendek, medium, dan panjang. Ukuran pendek lebih sesuai digunakan untuk pria. Sementara itu, perempuan cenderung suka long wallet.

Selain Revolt Industry, keabadian bahan kulit dimanfaatk­an Slamet Riwayadi. Pria yang akrab disapa Momok itu khusus mendesain sarung tangan. Dia menggunaka­n kulit domba. Jika dibandingk­an dengan kulit sapi, tekstur kulit domba lebih halus. Jadi, kulit domba cocok didesain menjadi sarung tangan. Pengendara motor pun dibuat lebih nyaman.

Momok membuatnya dengan variasi warna. Di antaranya, hitam, cokelat tua, biru, merah, dan kuning. Disesuaika­n dengan karakter perempuan maupun pria. ”Cowok suka yang gelap. Nah, yang cewek lebih cocok dengan warna terang,” ungkap pria 30 tahun tersebut. Kenyamanan pada sarung tangan menjadi hal utama. (bri/c16/jan)

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia