Jawa Pos

Populer, tapi Mustahil Jadi PM

-

GEERT Wilders menjadi sosok yang paling banyak menarik perhatian dalam pemilu Belanda kali ini. Kegemarann­ya menulis komentar politik di Twitter membuatnya dijuluki Donald Trumpnya Belanda oleh media. Seperti Trump, dia suka memantik kontrovers­i. Terutama yang terkait Islam.

’’Belanda bukan milik semua orang. Apakah Anda mendengar apa yang saya katakan? Belanda hanya milik rakyat Belanda,’’ kata Wilders dalam debat pemungkasn­ya dengan Perdana Menteri (PM) Mark Rutte pada Selasa malam (14/3). Selama ini, politikus 53 tahun tersebut memang dikenal suka asal berbicara. Tidak hanya anti-Islam, beberapa komentar pendiri Partij voor de Vrijheid (PVV) itu juga rasis.

Kesan rasis tersebut membuat Wilders memanen cibiran. Lizzy van Leeuwen, antropolog Belanda, menyebut pria berambut pirang itu tidak tahu diri. Sebab, dia bukanlah Belanda darah murni. Ada darah Indonesia di dalam dirinya dari garis keturunan sang ibu. Karena itu, saat menyebut Belanda hanya milik orang-orang Belanda murni, Wilders sebenarnya tidak termasuk.

Wilders memang kontrovers­ial. Permusuhan­nya dengan Islam justru membuat adik Paul itu populer sekaligus panen ancaman. Di dalam keluarga besar pun, paham Wilders tersebut ditentang. ’’Ibu jelas tidak memberikan suaranya untuk adik saya itu dalam pemilu kali ini. Dia (Wilders, Red) membahayak­an dirinya sendiri,’’ ucap Paul.

Wilders yang dibesarkan dalam keluarga Katolik lebih senang menyebut dirinya agnostik. Tapi, dia menyebut umat Nasrani sebagai sekutunya. Wilders juga bermusuhan dengan Islam. Dia bahkan menyamakan Alquran dengan Mein Kampf, otobiograf­i Adolf Hitler.

’’Wilders lebih idealistis ketim- bang Trump. Dia punya banyak ide koheren yang layak jadi panutan. Sayang, semua itu dia kemas dalam paham ekstrem seperti ultranasio­nalis, xenophobia, dan Islamophob­ia,’’ kata Sarah de Lange, pengamat dari University of Amsterdam. Namun, tidak seperti Trump, Wilders tidak berpotensi menjadi PM. Sebab, untuk jadi pemimpin Belanda, dia membutuhka­n dukungan koalisi. Sejauh ini, tidak ada partai yang mau berkoalisi dengan PVV. (BBC/dutchnews/ theguardia­n/hep/c23/any)

 ?? PETER DEJONG/AP PHOTO ??
PETER DEJONG/AP PHOTO

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia