Djanur Tak Akan Ubah Formasi
TAK ada yang lebih nervous menunggu 25 Maret ketimbang Djadjang Nurdjaman. Sebab, pada hari itulah, kali pertama dia akan memimpin latihan yang diikuti pemain yang pernah memenangi Liga Champions, tampil dua kali di Piala Dunia, dan Pemain Terbaik Afrika 2006.
’’Jujur saja, saya keder juga menangani pemain kelas dunia seperti (Michael) Essien,’’ kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu sebagaimana dikutip Radar Bandung ( Jawa Pos Group).
Essien yang kemarin balik ke London, Inggris, untuk mengurus dokumen yang dibutuhkan memang dijadwalkan menjalani latihan perdana bersama Persib pada 24 Maret. Kendati keder, Djanur menyatakan bakal semaksimal mungkin menguasai diri. Itu dilakukan agar bisa tetap maksimal menjalankan tugas sebagai pelatih.
’’Toh, semua ini untuk mendongkrak pasar sepak bola Indonesia. Dengan mendatangkan pemain kelas dunia seperti Essien, saya yakin kompetisi tanah air akan lebih ramai dan semarak,’’ kata pria berusia 52 tahun itu.
Selain kedernya sang pelatih, kehadiran Essien mendatangkan pertanyaan, bakal dimainkan di mana dia? Dan, siapa yang bakal tergusur?
Mengharapkan Essien bakal menjadi dinamo tim dengan bergerak turun boxto-box seperti semasa di Chelsea tentu berlebihan. Memainkan dia sebagai bek kanan seperti ketika di Real Madrid juga kecil peluangnya.
Pada usia 34 tahun dan gerogotan cedera, Essien sudah kehilangan banyak mobilitas dan kecepatan. Pilihan terbaik, barangkali, adalah memainkan Essien sebagai gelandang bertahan atau serang.
Djanur mengisyaratkan, dirinya lebih menyukai Essien bermain sebagai gelandang serang. Kebetulan pula, dalam wawancara dengan Jawa Pos, Essien juga lebih menyukai jika dimainkan di posisi tersebut.
Djanur memastikan, masuknya Essien tak akan mengubah pakem bermain Maung Bandung. Mereka akan tetap memakai formasi 4-3-3. (ben/c4/ttg)