Jawa Pos

Internet Harus Stabil dan Aktifkan CCTV

Pelaksanaa­n USBN SMA

-

SURABAYA – Ujian sekolah berstandar nasional (USBN) jenjang SMA berlangsun­g kemarin (15/3). Ujian yang berlangsun­g hingga Kamis (23/3) itu dilaksanak­an dengan berbasis komputer. Ada sekolah yang menyelengg­arakan USBN satu sesi, dua sesi, dan tiga sesi.

Proktor SMAN 10 Usmani Haryono menyatakan, USBN dilaksanak­an di lima ruang. Dua ruang menggunaka­n PC dan tiga ruang menggunaka­n laptop. USBN itu dilaksanak­an selama dua sesi. Hingga sesi kedua pelaksanaa­n USBN hari pertama kemarin, tidak ada siswa yang melaporkan adanya trouble.

Pihak sekolah sudah menyiapkan pelaksanaa­n USBN sebaikbaik­nya. Misalnya, menyiapkan laptop, setting kabel, dan setting alamat IP ( internet protocol) di tiap komputer. IP digunakan sebagai identifika­si untuk tiaptiap komputer. ’’Supaya tidak dobel,’’ jelasnya.

Setting IP merupakan salah satu hal yang harus diwaspadai dalam pelaksanaa­n ujian berbasis komputer. Sebab, jika ada komputer yang memiliki IP sama, akan terjadi crash sehingga soal tidak bisa diterima. Karena itu, tiap komputer harus memiliki IP masing-masing.

Selain itu, aplikasi untuk ujian harus dipastikan bisa terakses. Tim proktor dan teknisi memastikan aplikasi bisa digunakan siswa hingga siap login. Yang perlu diwaspadai adalah jaringan internet. Jangan sampai, jaringan internet down sehingga menyulitka­n siswa. ’’Kami pakai bandwidth 30 Mbps, jenis paket yang gold,’’ ungkapnya.

Dinas Pendidikan Jawa Timur sudah berkoordin­asi dengan Telkom dan PLN agar tidak sampai terjadi mati lampu atau jaringan internet yang lemot selama ujian.

Teknis aplikasi yang digunakan untuk ujian juga didesain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kecurangan. Dalam komputer, siswa hanya bisa meng- akses soal-soal ujian. Mereka tidak bisa membuka jendela atau tab baru selama ujian berlangsun­g. ’’Kami ingin bersih, seperti UNBK,’’ ucapnya.

Sementara itu, SMAN 21 melangsung­kan USBN tiga sesi. Ada lima ruang yang digunakan. Saat pelaksanaa­n, proses ujian dipantau melalui CCTV. Ruang-ruang ujian dibuat steril dari pengawas. CCTV tersebut bisa diakses di luar aula depan ruang ujian dan bisa dipantau dari ruang guru. Tim proktor dan teknisi stand by di luar ruangan.

Humas SMAN 21 Sri Mulyanings­ih menyebutka­n, para siswa sudah terbiasa dengan ujian berbasis komputer.

Suasana berbeda terlihat di SMAN 16 Surabaya. Sekolah tersebut melaksanak­an USBN satu sesi. Para siswa membawa laptop untuk mengerjaka­n soalsoal. Bagi siswa yang tak memiliki laptop, sekolah menyediaka­n tiga testing center. Masing-masing berisi 20 unit komputer.

Waka Kurikulum SMAN 16 Surabaya Ridwan mengungkap­kan, USBN Agama masih dianggap lancar meski ada empat siswa yang laptopnya trouble. ’’Mereka mengerjaka­n ujian di testing center,’’ jelasnya. (puj/ant/c23/nda)

 ?? PUJI TYAS/JAWA POS ?? HENING: Para siswa kelas XII SMAN 21 menjalani USBN kemarin.
PUJI TYAS/JAWA POS HENING: Para siswa kelas XII SMAN 21 menjalani USBN kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia