Orang Tua: Pahinggar Berbakti Banget
JAKSEL – ’’Azka, ayo bilang Azka sayang Papa,’’ suara lirih yang diikuti isak tangis dari Dina Rachmawati, istri Pahinggar Indrawan, 36, pecah saat jenazah Pahinggar mulai tertutup dengan tanah makam di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Pasar Minggu, kemarin siang (17/3). Bibir Dina tak berhenti melafalkan doa.
Orang tua Pahinggar, Endang dan Suntar Santo, terlihat lemas. Mereka seolah tidak kuat berdiri. ”Anak saya adalah orang baik,” ucap Endang dengan mengusap air mata yang terus mengalir.
Jenazah Pahinggar tiba di TPU Jeruk Purut pukul 12.48. Jenazah dimakamkan di blok AA II unit Islam, tepatnya di blad 49. Paling pojok di samping kanan. Jenazah dihantarkan dengan ambulans milik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Cilandak. Tak banyak kalimat yang keluar dari mulut sanak saudara.
Rintik hujan mengiringi pemakaman mantan driver GrabCar itu. Pemakaman berlangsung sekitar 20 menit. Dengan menggendong Azka, 3, Dina menabur bunga bersama. ”Ayo Azka sayang, bilang sama Papa, selamat jalan,” ujar Dina dengan tertatih dan berkali-kali mencium kening Azka.
Pengamat kriminologi dan sosiologi Prof Bambang Widodo Umar menuturkan, kejadian yang menimpa Pahinggar menyedot atensinya. Pria kelahiran Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, itu berharap kejadian tersebut tidak menjadi viral di publik. Sebab, masyarakat bisa jadi menirunya.
”Kalau masyarakat menanggapi fenomena bunuh diri secara live di media sosial, takutnya banyak yang meniru. Misalnya, sebelum melakukan tindak kejahatan, live dulu,” terangnya kepada koran ini saat dihubungi.
Dia berharap polisi segera memutus link video itu. Menurut dia, bila tetap menjadi viral, video tersebut dapat menimbulkan dampak psikologis terhadap keluarga korban. ”Kasihan kan keluarga korban,” katanya.
Namun, jika dilihat dari sisi lain, apa yang dilakukan Pahinggar mengindikasikan keinginan untuk membagi keluh kesah. ”Pahinggar terlihat ingin berbagi kepada khalayak umum sebagai masyarakat Indonesia yang komunal,” imbuh pria yang lahir pada 1947 itu.
Sebagaimana diberitakan, Pahinggar tewas gantung diri di rumahnya di Jalan Kemenyan No 5, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jumat siang. Sebelum meregang nyawa, korban merekam secara langsung di platform akun Facebook- nya. (sam/c18/ano)