Tunggu setelah Pelantikan Presiden
”Ini yang akan jadi modal dia untuk menghimpun kepercayaan rakyat. Masa-masa sulit saja bisa saya lewati. Semacam itu,” ujarnya.
Kendati begitu, tujuh kandidat lain bukan tanpa massa. Mereka, kata Teuku, punya basis massa masing-masing. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa rakyat Timor Leste sudah bisa menentukan sikap masing-masing.
”Sebagai negara muda yang belum lama merdeka, rakyatnya punya semangat yang besar untuk membangun negara. Hadirnya banyak kandidat menjadi salah satu indikator,” terangnya.
Soal hubungan bilateral, menurut Teuku, Timor Leste punya kecenderungan merapat ke Indonesia. Memang, lanjut Teuku, sebelumnya mereka merapat ke Australia. Namun, pada praktiknya, kebanyakan kerja sama yang mereka jalin dengan Australia mangkrak. Di sisi lain, sistem demokrasi dan pemerintahan Indonesia dirasa lebih pas oleh Timor Leste untuk diadopsi.
”Apalagi, banyak senior di Timor Leste yang menimba ilmu di Indonesia. Itu membuat mereka lebih familier dengan In- donesia,” katanya.
Namun, hal tersebut tentu masih belum bisa dipastikan. Menurut Teuku, seminggu setelah pelantikan presiden, baru bisa dilihat Timor Leste akan cenderung ke mana. Apakah Indonesia, Australia, atau Tiongkok yang cukup banyak membiayai pembangunan Timor Leste. Sampai saat itu tiba, Indonesia harus tetap bersikap netral.
”Sikap Indonesia sekarang yang tidak ikut mengomentari urusan pemilu Timor Leste sudah sangat baik,” terangnya. ”Kalaupun mau membahas bilateral dengan Timor Leste, mungkin pilih bidang kerja sama pendidikan. Jangan dulu soal politik. Masih sensitif.”
Mengenai urusan bilateral Indonesia-Timor Leste, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengatakan bahwa pekan lalu pihaknya melakukan pertemuan dengan pemerintah Timor Leste untuk membahas perbatasan. Menurut Retno, masih ada PR yang harus diselesaikan kedua pihak terkait perbatasan.
”Masih ada dua titik yang belum terselesaikan. Dirjen Aspasaf (AsiaPasifik dan Afrika) Desra Percaya sudah diutus untuk berkomunikasi dengan pihak Timor Leste,” ungkap Retno. (and/c10/nw)