Rentan Disusupi Unsur Politik
USBN dan UNBK sangat rawan disusupi unsur politik. Hal yang kerap terjadi adalah memasukkan nama salah satu calon gubernur/ kepala daerah, bahkan calon presiden, dalam butir soal ujian. Menjelang USBN dan UNBK 2017, benih-benih kampanye terselubung itu mulai bertebaran. Baru-baru ini ditemukan jenis soal serupa pada lembar soal uji coba ujian nasional tingkat SMP di Magelang, Jawa Tengah.
Dalam uji coba 6 Maret lalu itu, nama pasangan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan calon wakil gubernur Sandiaga Uno muncul di lembar soal ujian bahasa Indonesia. Keduanya muncul pada soal nomor 4 dan 5. Pada soal nomor 5, dipaparkan biografi Sandiaga Uno dan karirnya sebagai pengusaha. Kemudian, pertanyaan ditujukan ke poin positif tokoh tersebut.
Anggota Komisi X DPR Ferdiansyah prihatin karena hal itu kerap terulang. Dia meminta Kemendikbud awas terhadap kemungkinan penyusupan unsurunsur politik yang tak sepatutnya dalam soal USBN dan UNBK nanti. Apalagi, penyelenggaraan ujian itu berbarengan dengan pilkada serentak. Meski soal USBN tak sepenuhnya disusun oleh pusat, tetap harus ada koordinasi yang baik.
”Pusat tidak boleh hanya menyerahkan jatah soal miliknya untuk kemudian dilengkapi oleh daerah. Tetap harus bersama-sama agar tidak ada kejadian seperti itu. Puslitbang jangan lemah dalam pengawasan,” ungkapnya.
Dia meminta ada sanksi tegas bila terjadi hal serupa pada penyelenggaraan USBN dan UNBK nanti. Misalnya sanksi administratif, baik berupa teguran maupun mutasi jabatan. (mia/c11/oki)