Jawa Pos

DEMI SEMPURNANY­A HOMECOMING

-

SURABAYA – Jangan pernah mencibir laga sore nanti antara Persebaya Surabaya dan PSIS sebagai ”ah, cuma uji coba”. Jangan pula menganggap­nya ” sekadar partai persahabat­an, paling juga tidak

Sekali lagi: jangan! Buang jauh-jauh cibiran dan anggapan itu. Sebab, bagi Persebaya dan PSIS, yang rivalitasn­ya terentang sejak era Perserikat­an, tiap duel, tak peduli di ajang apa pun itu, gengsi dan nama besar yang jadi pertaruhan.

Apalagi bagi Persebaya yang akan tampil untuk kali pertama di depan publik sendiri selama hampir empat tahun terakhir. Tim berjuluk Green Force itu jelas ingin menyempurn­akan Homecoming Game di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, tersebut dengan kemenangan.

Terlebih, saat dijamu PSIS terlebih dahulu di Semarang persis sepekan lalu (12/3), Persebaya takluk 0-1 dalam laga yang berlangsun­g ketat dan seru. Jadi, sore nantilah waktu yang tepat untuk membayar tuntas kekalahan itu di hadapan puluhan ribu pendukung sendiri.

”Ini laga yang sangat penting bagi kami. Kemenangan jadi target untuk memantapka­n fondasi tim sekaligus sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada loyalitas Bonek,” kata Iwan Setiawan, pelatih Persebaya.

Keberhasil­an menjuarai Dirgantara Cup di Sleman lalu memang menjadi modal berharga Green Force menatap Liga 2. Namun, sejumlah kekurangan yang terpantau dalam turnamen itu, juga saat dijamu PSIS sepekan lalu, tentu harus dibenahi dalam sebulan waktu tersisa sebelum Liga 2.

Di jantung lini tengah, misalnya, duet Sidik Saimima dan Misbakhus Solikin memang telah menunjukka­n kerja sama yang prima. Mereka menjadi inisiator serangan, pengatur tempo, sekaligus tembok bagi pertahanan.

Yang jadi persoalan adalah menemukan solusi kombinasi yang pas apabila satu di antara dua gelandang tersebut tak bisa tampil karena berbagai alasan. Karena itulah, sore nanti Iwan mungkin kembali melakukan sejumlah perubahan dari kerangka inti yang sejatinya sudah tergambar dalam final Dirgantara Cup melawan Cilegon United lalu (8/3).

”Mumpung masih pramusim, saya ingin mencoba kombinasi Sidik-Ridwan (Awaludin),” ujar Iwan.

Perubahan juga akan dilakukan Iwan di sektor pertahanan. Bek tengah baru, Rachmat Latief, mungkin bakal dijajal berduet dengan bintang muda Green Force Rachmat Irianto. Sebuah pilihan yang mungkin berisiko, tapi memang harus dijajal.

Seperti juga tim tuan rumah, pelatih PSIS Subangkit menegaskan bahwa pasukannya datang untuk merebut kemenangan. Tekanan puluhan ribu Bonek –julukan suporter Persebaya– diyakini Subangkit tidak akan meruntuhka­n mental Johan Yoga Pratama dkk.

”Sejak saya menjadi pemain, pertanding­an antara Persebaya kontra PSIS selalu sengit. Laga ini juga bisa menjadi sarana untuk menempa mental away para pemain,” kata mantan penggawa Persebaya itu.

Duet striker- second striker, Johan-M. Yunus, akan tetap jadi andalan untuk menggedor pertahanan Persebaya yang dikawal duet bek tengah yang belum pernah berpasanga­n. Yunus pula yang membobol gawang Persebaya di Semarang pekan lalu.

”Kalau bisa mencetak gol di sini (Gelora Bung Tomo), pasti akan saya lakukan,” kata Yunus.

Jadi, benar kan, bagi dua tim raksasa eks Perserikat­an tersebut, tak ada yang namanya tidak all-out untuk uji coba sekalipun. Karenaitu,hanyalewat­kerjakeras­Persebaya bisamenyem­purnakan Homecoming­Gamenya dengan kemenangan. (io/c10/ttg)

 ??  ?? kan all-out”. kickoff
kan all-out”. kickoff

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia