Pembuktian Leher Jerapah
KONTESTAN yang lain adalah Clara Sutantio. Namun, dia tidak bisa ditemui langsung karena ada pekerjaan di Hongkong hingga Mei mendatang. Perempuan kelahiran Jakarta, 19 September 1995, itu dihubungi via e-mail dan mengonfirmasi bahwa dirinya juga menjadi kontestan wakil Indonesia. ’’Sebuah prestasi dan kehormatan bagi saya mewakili Indonesia,’’ ujar model yang bergabung dengan EdgeModels Jakarta itu.
Clara menyebut dirinya passionate dan perfeksionis dalam dunia modeling. Baginya, dunia modeling adalah lahan kerja ideal. ’’Ini satu-satunya bidang yang saya sukai dan kuasai. Apa pun yang terjadi, saya menekuni modeling,’’ kata perempuan yang mendapat julukan The Entitled dari AsNTM itu.
Menjadi model, Clara membangun percaya dirinya. Kekurangan tubuhnya bisa menjadi kelebihan selama pemotretan atau berjalan di catwalk. ’’Leher saya yang panjang mirip jerapah membantu saya dapat (foto pundak ke atas) yang bagus,’’ ujarnya. Warna kulit yang gelap pun membuat Clara terlihat sehat dan eksotis selama show dan pemotretan.
Jika Vero dan Val mengikuti audisi secara online, Clara mengikuti audisi walk-in. Dia ikut audisi di Hotel The Hermitage, Jakarta, pada 5 November. ’’Saya harus menunggu 5 jam sebelum mendapat giliran audisi. Prosesnya lebih banyak interview sih,” ujar penggemar makanan spicy itu.
Salah satu alasan Clara mengikuti AsNTM adalah pembuktian karir. ’’Saya pernah dibilang tidak profesional oleh salah satu e-commerce. Lewat ajang ini, saya mau menunjukkan bahwa saya lebih dari sekadar yang mereka katakan,’’ kata Clara.
Dengan motto ’’ be more successful, be happy”, Clara benar-benar total mulai audisi hingga syuting di Singapura. Clara punya cara untuk memotivasi diri sendiri. Yakni, mengingat momen di mana dia drop dan dinilai tidak profesional. ’’Saya orangnya bisa dibilang pendendam dan selalu ingin membalas momen di mana saya sakit hati,’’ katanya, lantas tertawa. Dengan mengingat saat dia jatuh, Clara selalu mengingatkan diri untuk menjadi lebih baik lagi.
Mengenai pembawaan, Clara bisa dibilang fierce, baik wajah maupun pembawaan. Namun, di sisi lain, dia adalah sosok yang sweet dan ceria. ’’Saya easy-going dan cenderung ngomong apa adanya. Kayaknya orang Indonesia tidak siap dengan model dengan sifat seperti saya,’’ ujar Clara, lantas tertawa.
Clara sangat sayang dengan keluarga. Dia anak tunggal dan orang tua juga melimpahinya dengan kehangatan cinta. Lewat modeling, dia ingin membalas kasih sayang orang tua dengan cara memberikan nafkah yang layak. ’’Selain menyalurkan passion, modeling adalah cara untuk membahagiakan keluarga,’’ ujarnya.
Clara cukup tegas untuk tidak mengungkapkan lebih banyak tentang show. Dia tidak mau menjelaskan apa yang dipelajari selama di AsNTM atau bagaimana relasinya dengan kontestan lain, termasuk Vero dan Val. ’’Nanti saja, lihat show- nya. Yang pasti, saya lakukan yang terbaik untuk Indonesia selama syuting November hingga Januari lalu,’’ kata Clara. (len/c4/ayi)