Jawa Pos

Fokus Diri Sendiri dan Defense

-

JAKARTA – Berbicara peluang, tunggal putri memiliki kans yang paling kecil untuk menyumbang poin di Piala Sudirman 2017. Jika berbicara peringkat dunia saja, empat andalan Indonesia, Fitriani, Dinar Diyah Ayustine, Hanna Ramadini, dan Gregoria Mariska Tunjung, masih terpaut jauh dari andalan Denmark dan India yang bakal menjadi calon lawan mereka di Grup 1D.

Namun, hal itu tak mengurangi optimisme pelatih utama tunggal putri Minarti Timur. Menurut dia, tidak ada yang tidak mungkin ketika mereka berada di lapangan. Dia mencontohk­an pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang sukses merengkuh mahkota All England dan meraih rangking satu dunia. ”Tidak ada yang menyangka mereka bakal meraih hasil seperti ini,” ujar Minarti ketika dihubungi kemarin (18/3).

Menurut Minarti, di antara empat pemain, Fitriani bisa dikatakan yang paling siap menjadi andalan Indonesia di Piala Sudirman nanti. Sebab, selain memiliki peringkat tertinggi (30 dunia), Fitriani memiliki kelebihan, yakni mampu membaca situasi permainan, sebelum kemudian menentukan strategi apa yang cocok untuk mematikan lawan.

”Fitri tahu kalau posturnya pendek dan power- nya tidak besar,” tutur Minarti. ”Jadi, dia selalu menempatka­n bola di belakang dan menguras energi lawannya hingga akhirnya bikin kesalahan sendiri,” imbuhnya.

Selain pintar, Fitri tergolong pemain yang ngotot ketika berada di lapangan. Minarti melanjutka­n, Fitri bisa membuat kejutan dengan menyumbang­kan poin bagi Indonesia di Piala Sudirman, dengan syarat dia membenahi beberapa kekurangan­nya. Yang pertama adalah Fitri sering terbawa irama permainan lawan.

Fitri, terang Minarti, sudah memiliki pertahanan yang sangat bagus. Namun, kurangnya variasi pukulan dalam bertahan mengakibat­kan lawan sering menemukan celah yang merugikann­ya. Sementara itu, untuk ketiga pemain tunggal lain, pelatih kelahiran Surabaya 48 tahun silam tersebut berujar bahwa dirinya bakal fokus pada peningkata­n daya tahan mereka di lapangan.

Sebab, selama ini berkembang stigma di kalangan pemain negara lain, tunggal putri Indonesia sering kedodoran ketika memasuki rubber games. ”Inilah yang bakal coba kami balik prediksiny­a,” tegas Minarti. ”Kami ingin membuktika­n bahwa mereka salah,” imbuhnya. (apu/c24/ady)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia