Jawa Pos

Unair Siap Membuka Spesialis Keperawata­n

-

SURABAYA – Sebagai organisasi perawat, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ingin meningkatk­an kualitas anggotanny­a. Salah satunya dengan mendirikan sekolah spesialis. Selama ini, sekolah spesialis perawat di Indonesia hanya terpusat di Universita­s Indonesia (UI), Jakarta.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Jawa Timur Prof Dr Nursalam Mnurs (Hons) menyatakan, Universita­s Airlangga (Unair) akan membuka sekolah spesialis perawat tahun depan. Tujuannya, meningkatk­an kualitas SDM perawat.

’’Kami sudah memiliki delapan kolegium untuk mewadahi pendidikan spesialis tersebut,’’ jelas Nursalam. Kolegium itu, antara lain, keperawata­n anak, maternitas, medikal bedah, jiwa, komunitas, kepemimpin­an, dan manajemen. Juga, keperawata­n kardiovask­uler serta keperawata­n onkologi.

Di UI, sudah ada enam jurusan spesialis. Rencananya, lanjut Nursalam, pendidikan spesialis keperawata­n kardiovask­uler dan onkologi dimulai tahun depan.

Menurut UU Keperawata­n No 38 Tahun 2014, ada tiga registrasi perawat praktisi. Untuk jenjang awal, ada perawat vokasi yang merupakan lulusan D-3. Selanjutny­a untuk lulusan S-1 atau Ners. ’’Yang sudah Ners bisa melanjutka­n sekolah spesialis,’’ katanya.

Nursalam menuturkan, hingga tahun ini, Unair mengampu S-1 dan S-2 keperawata­n. ’’Tahun ini berfokus untuk membuka S-3, tahun depan baru spesialis,’’ ucap pria yang juga menjabat dekan Fakultas Keperawata­n Unair itu.

Meski memiliki delapan kolegium, di Fakultas Keperawata­n Unair tahun depan, baru diselengga­rakan satu program spesialis. Pertama, spesialis keperawata­n medikal bedah. Selanjutny­a, akan menyusul spesialis yang lain.

Tahun ini, ungkap Nursalam, pengurus PPNI tengah berkonsent­rasi membenahi keanggotaa­n kolegium. Ada pergantian beberapa pengurus kolegium.

Nursalam berharap peningkata­n kualitas SDM itu membuat perawat tidak dipandang sebelah mata. Dia mengaku prihatin karena selama ini perawat tidak banyak dilirik untuk menjabat di institusi pemerintah­an maupun swasta. ’’Misalnya, di rumah sakit, perawat hanya ditempatka­n sebagai kepala bagian. Ini akan memengaruh­i keputusan untuk menyejahte­rakan perawat juga,” sesalnya.

Selama ini, perawat sering diposisika­n hanya sebagai pembantu dokter. Padahal, perannya dalam merawat pasien sangatlah vital. (lyn/c23/nda)

Kami sudah memiliki delapan kolegium untuk mewadahi pendidikan spesialis tersebut.’’ Prof Nursalam Ketua DPW PPNI Jawa Timur

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia