Jawa Pos

Jatuh Terkapar Tidak Membuat Kapok

Zahlul Yussar merupakan atlet berkuda andal asal Kota Delta. Sejak SD, mahasiswa Unair itu menggeluti dunia kuda. Dia beberapa kali meraih jawara. Torehan prestasi membanggak­an tersebut tidak diraih dengan mudah. Banyak cerita suka dan duka.

-

YUSSAR terlihat begitu gagah pagi itu (16/3). Pemuda kelahiran 1996 tersebut sedang menunggang Ailee. Ailee adalah kuda betina dengan tinggi lebih dari 2 meter. Saat itu dia sedang mengitari lapangan rumput di kawasan Kenari Borok, Balongdowo, Candi.

Dengan mengenakan hat brim (topi berkuda) hitam dan sepatu bot bertaji, Yussar berupaya memacu kecepatan Ailee. Terutama sebelum kudanya melompati rintangan dari kayu. ” teriaknya sebelum Ailee melompati rintangan. Begitu lompatan sukses, senyum pun tersunggin­g.

Di lapangan itu ada lima halang rintang yang harus dilompati Ailee. Rintangan tersebut didesain mirip dengan rintangan dalam kejuaraan berkuda. Tinggi rintangan yang terbuat dari kayu itu beragam

Nah, dari jumlah itu, ada 19 kendaraan roda dua yang terpaksa diangkut ke kantor polisi. ’’Motor-motor modifikasi. Misalnya, motor yang dipasangi ban kecil dan knalpot brong,’’ jelasnya.

Dalam sepekan terakhir saja, total barang bukti berupa motor yang disita dari tangan pelajar mencapai 151 unit. Jika ditotal selama gerakan Save Our Student (SOS) mulai digencarka­n pada awal tahun lalu, angkanya menunjukka­n jumlah yang terbilang mencengang­kan. ’’Hampir 2.000 motor pernah ditahan,’’ ungkap Zamroni.

Namun, lanjut dia, jumlah motor sitaan di kantor polisi sudah berkurang. Sebab, pihaknya selalu mengedukas­i para pelanggar untuk segera mengambil kendaraan mereka, tentu dengan syaratsyar­at. ’’Misalnya di jalan tidak dapat menunjukka­n STNK karena tertinggal, motor pengendara itu pasti ditahan karena dikhawatir­kan kendaraan bodong. Motor bisa langsung diambil dengan menunjukka­n STNK,’’ ucapnya.

Demikian juga motor yang disita karena tidak memenuhi standar kelayakan. Motor tersebut tidak bisa langsung diambil. Pemilik harus menunggu persidanga­n selesai. Mereka bisa mengambil kendaraan dengan menyertaka­n bukti telah membayar denda. Selain itu, pemilik wajib membawa perlengkap­an awal kendaraan sesuai dengan spesifikas­i. ’’Langsung diganti di tempat. Jadi, motor keluar dalam keadaan layak dan tidak melanggar tata tertib,’’ ujarnya.

Zamroni menambahka­n, pihaknya akan terus bergerak melakukan penertiban. Di lain pihak, instansi terkait juga mesti tertuntut untuk melangkah bersama menertibka­n pelajar bermotor. Dinas pendidikan dan kebudayaan (dikbud) misalnya. Instansi yang menaungi pendidikan itu juga mesti tertuntut untuk tegas dalam menegakkan aturan kedisiplin­an anak-anak didiknya. ’’Kalau kita melangkah bersama, yakin gerakan SOS ini berhasil,’’ tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dikbud Sidoarjo Mustain Baladan menyatakan, pihaknya belum bisa menertibka­n tempat parkir motor di luar lingkungan sekolah. Sebab, sekolah tidak berwenang menyurati rumah-rumah yang menjadi tempat parkir sepeda motor pelajar. ’’Kami masih menunggu surat dari polresta untuk penertiban parkir itu. Kalau kami tertibkan sendiri, bisa timbul konflik nanti,” katanya.

Yang jelas, lanjut Mustain, dikbud telah menyampaik­an masalah penertiban lahan parkir di luar lingkungan sekolah dalam pertemuan bersama di Graha Delta Pemkab pada Selasa (14/3). Bahkan, pihaknya meminta kepada Wabup Nur Ahmad Syaifuddin agar surat perintah penertiban lahan parkir di luar lingkungan sekolah dibuat langsung oleh Bupati Saiful Ilah.

’’Kalau pimpinan tertinggi yang memerintah­kan, warga pasti tak bisa mengelak. Kalau dikbud yang membuat, ya sekolah bisa didemo,” ujarnya.

Mustain menambahka­n, pihaknya telah menyusun surat edaran (SE) baru tentang peraturan larangan pelajar membawa motor ke sekolah beserta sanksinya. Salah satu sanksi yang diberikan adalah penurunan nilai pendidikan agama dan pendidikan kewarganeg­araan (PKn). ’’Kami serius menjalanka­n program save our student (SOS) ini. Saya memang tidak memberikan tawaran lagi tentang aturan itu,” tegasnya. (edi/ayu/c23/hud)

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ??
HANUNG HAMBARA/JAWA POS
 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? Hiya...,”
HANUNG HAMBARA/JAWA POS Hiya...,”

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia