Gagas Sidoarjo sebagai Pilot Project Gerai Halal
SIDOARJO – Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan pengurus pondok pesantren (ponpes) kemarin (18/3) berkumpul di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida)
Pertemuan yang dipelopori Aisyiyah itu sekaligus menjadi komitmen bersama untuk berupaya mengembangkan produkproduk dari ponpes.
Kegiatan silaturahmi bertajuk Jihad Ekonomi tersebut dihadiri sekitar 100 ponpes dan ormas. Turut hadir dalam pertemuan itu Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, serta Wakil Ketua Bidang Ekonomi PP Aisyiyah Latifah Iskandar.
Sekretaris PD Aisyiyah Sidoarjo Ade Evianti menyatakan, Aisyiyah ingin menjembatani pertemuan ponpes se-Jatim untuk bersamasama mengembangkan produkproduk ekonomi. Yang menjadi fokus pengembangan adalah ponpes di wilayah tapal kuda. ’’Setidaknya, ada sekitar 40 ponpes yang akan digarap lebih dahulu,’’ katanya.
Menurut dia, Aisyiyah telah melakukan penelitian dan pendekatan kepada ponpes sekaligus merancang program gerai halal selama setahun. Hingga akhirnya, pertemuan itu bisa terlaksana kemarin dan berlangsung hingga hari ini. Banyak sekali kegiatan dalam pertemuan tersebut. Khususnya yang memberikan berbagai wawasan dan pengetahuan di bidang ekonomi.
’’Banyak ilmu yang bisa didapat. Ini semua tujuannya untuk mewujudkan program jihad ekonomi,’’ ujarnya.
Selama ini, ponpes memiliki produk di berbagai bidang. Mulai pertanian hingga peternakan. Namun, kebanyakan hasil produk tersebut tidak bisa dipasarkan dengan optimal lantaran dijual melalui tengkulak. Karena itu, Aisyiyah berinisiatif membantu dalam pemasaran produk. Salah satunya membangun gerai halal untuk kali pertama di Sidoarjo di jalan lingkar timur pada Mei mendatang. ’’Kami kerja sama dengan ponpes agar mereka mau menyuplai produk-produk mereka ke gerai halal. Jadi, kami bisa memutus mata rantai tengkulak,’’ ungkapnya.
Tidak hanya di Sidoarjo, lanjut dia, gerai halal juga akan dikembangkan di Surabaya, Gresik, dan wilayah lainnya di Jatim. Bahkan, saat ini ada rancangan untuk berekspansi ke Sulawesi Selatan. ’’Sidoarjo ini menjadi pilot project,’’ jelasnya.
Selama ini, lanjut dia, ponpes kurang menguasai pemasaran. Bahkan, rata-rata santri yang keluar dari ponpes bingung karena tidak memiliki pekerjaan lain. Karena itu, ke depan Aisyiyah juga berencana membangun koperasi berbasis masjid. ’’Jadi, santrinya mengurus koperasi di ponpesnya masing-masing,’’ katanya.
Menurut Gus Ipul, panggilan Saifullah Yusuf, Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah memiliki anggota yang sangat banyak. Karena itu, mereka dapat memperkuat jaringan di bidang usaha. Upaya Aisyiyah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu patut diapresiasi. ’’Pemasaran dengan menggunakan media internet juga bisa menjadi cara ampuh dalam dunia usaha,’’ katanya. (ayu/c19/hud)