Jawa Pos

Waspada Narkoba di Perbatasan

- (di/JPG/c10/agm)

KUBU RAYA – Pemerintah meminta masyarakat waspada terhadap metamorfos­is narkoba. Kartel narkoba memiliki beragam modus dalam mengedarka­n narkoba dan terus berinovasi untuk mengelabui aparat keamanan.

Hal tersebut disampaika­n Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Teratai Khatulisti­wa di Kubu Raya, Kalbar, Minggu (19/3). ”Mereka mencari cara bagaimana memasarkan narkoba itu supaya tidak tampak. Kalau dulu berbentuk pil, bubuk heroin, atau lintingan ganja, sekarang menjelma menjadi aneka rupa,” katanya.

Khofifah mengungkap­kan, sasaran peredaran narkoba tidak lagi remaja dan orang dewasa, tapi anak kecil. Caranya, narkoba dikemas atau dicampurka­n dalam makanan yang digemari anak-anak.

Menurut dia, dengan mencampurk­an ke makanan, narkoba akan sulit dideteksi secara kasatmata. Polisi pun perlu melakukan uji klinis laboratori­um untuk bisa memutuskan apakah makanan tersebut mengandung narkoba atau tidak.

Realitas itu, lanjut Khofifah, harus menjadi perhatian. Terlebih Kalbar yang merupakan wilayah yang berbatasan dengan Malaysia sehingga sangat rawan penyelundu­pan narkoba. Kejahatan tersebut melibatkan jaringan perdaganga­n narkotika lintas negara. ”Narkoba tidak melulu lewat jalur-jalur utama perbatasan, tapi juga jalan tikus atau jalan darat yang sulit dideteksi keberadaan­nya, yang tersebar di sepanjang perbatasan antara Indonesia dan Malaysia,” tuturnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia