Jawa Pos

Jepang Antisipasi Serangan Misil Korut

-

TOKYO – Ulah Korea Utara (Korut) yang terus mengembang­kan teknologi misil membuat negaranega­ra tetanggany­a panik. Salah satunya Jepang. Jumat (17/3) Negeri Sakura itu untuk kali pertama menggelar latihan evakuasi jika ada serangan misil dari Pyongyang. Latihan tersebut dilakukan di Oga, Prefektur Akita.

”Misil tampak mendarat 20 kilometer di perbatasan sebelah barat Semenanjun­g Oga. Pemerintah saat ini tengah mengevalua­si kerusakan,” ujar salah seorang petugas melalui pengeras suara saat evakuasi berlangsun­g.

Sirene tanda bahaya juga terdengar meraung-raung di ber- bagai penjuru kota. Anak-anak sekolah yang berada di lapangan langsung jongkok. Mereka lantas berjalan sambil menunduk menuju lapangan olahraga di sekolah tersebut dan duduk berbaris dengan rapi. Sementara itu, penduduk yang ikut latihan langsung berlarian ke pusat evakuasi dengan membawa alat perlindung­an dan kotak darurat yang disiapkan sebelumnya.

”Saya melihat saling serang dengan misil antara negara-negara asing di televisi, tapi saya tidak pernah membayangk­an ini akan terjadi pada kami,” terang Hideo Motokawa. Penduduk Kota Oga yang telah berusia 73 tahun itu ikut ambil bagian dalam latihan evakuasi tersebut.

Beberapa penduduk yang lain mengaku ketakutan dengan kemungkina­n bahwa misil Korut bakal mendarat di kota mereka. Jika memang benar serangan terjadi, mereka mungkin tidak akan mengikuti prosedur evakuasi seperti latihan kali ini. Suara sirene juga mengingatk­an mereka akan Perang Dunia II (PD II). Kala itu, penduduk Oga harus bersembuny­i di shelter-shelter sambil memakai masker jika terdengar sirene adanya serangan. ”Jika perang dengan Korut terjadi, Jepang akan menjadi target dan mereka memiliki akses ke tombol peluncur nuklir,” ujar penduduk Oga Reinosuke Ishigaki.

Pemerintah Kota Oga memang patut waswas dengan tingkah Korut. Pada 6 Maret lalu, negara yang paling terisolasi di dunia itu meluncurka­n empat misil balistik ke arah laut Jepang. Salah satunya mendarat 200 kilometer dari Kota Oga.

Saat latihan, pemerintah tidak menyebut langsung nama Korut. Di website Badan Pencegahan Bencana Kota Oga hanya disebutkan bahwa latihan dilakukan dengan skenario ada serangan misil balistik dari negara X.

Meski begitu, petugas keamanan mengakui bahwa latihan yang dilakukan di Oga dipicu kewaspadaa­n tentang situasi keamanan regional. ”Apa pun bisa terjadi saat ini, dan itu (serangan, Red) bisa menjadi kenyataan ketika kami tidak bisa mengantisi­pasi perilaku dari negara-negara tetangga kami,” ujar supervisor keamanan di Prefektur Akita Osamu Saito. (Reuters/ CNN/sha/c17/owi)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia