Menelikung di Laga Akhir
Tim Putra BNI ke Final Four
MALANG – Persaingan ketat pada seri reguler Proliga 2017 berujung hasil yang sedikit di luar dugaan di puncak klasemen putra dan putri. Dua tim yang pada seri pertama hanya menjadi bayang-bayang pemuncak klasemen mengakhiri putaran kedua dengan duduk di posisi teratas. Dua tim tersebut tak lain Palembang Bank SumselBabel di kelompok putra dan Jakarta Pertamina Energi di sektor putri.
Kini empat tim terbaik akhirnya memasuki fase yang lebih menegangkan, final four yang akan diselenggarakan di Solo (7/4) dan Bandung (14/4). Sektor putra diprediksi menyajikan pertandingan bertensi tinggi. Sebab, empat tim yang lolos ke final four terlibat persaingan sengit sejak putaran pertama dibuka di Malang (27/1).
Pada hari terakhir putaran kedua kemarin, Palembang Bank SumselBabel memastikan diri sebagai pemuncak klasemen. Tim itu meraihnya setelah mengalahkan Jakarta Elektrik PLN dengan skor 3-0 (25-17, 25-23, dan 25-23). Dengan hasil tersebut, tim asuhan Samsul Jais itu membukukan 23 poin dari 8 kemenangan. Selain itu, Bank SumselBabel berhak mendapat uang pembinaan Rp 15 juta dari Proliga. ”Ini berkat kerja keras tim. Modal yang bagus bagi kami untuk final four,” ujar Samsul.
Di posisi kedua, Surabaya Bhayang- kara Samator menyusul dengan menorehkan 22 poin dari 8 kemenangan. Di peringkat ketiga, Jakarta Pertamina Energi muncul dengan mengoleksi 21 poin dari 7 kemenangan.
Nah, satu tiket final four yang tersisa berhasil direbut Jakarta BNI Taplus kemarin. Meski kalah telak oleh Surabaya Bhayangkara Samator dengan skor 0-3 (21-25, 21-25, dan 24-26), BNI masih terbantu kemenangan Bank SumselBabel atas Elektrik. Elektrik yang menjadi rival BNI karena sama-sama mengemas tiga kemenangan tidak mampu mengejar perolehan BNI karena hanya meraih 8 poin. Berselisih jauh dengan BNI yang mengemas 12 poin.
Meski sudah dipastikan lolos, Samator tetap menampilkan permainan menyerang dalam laga kemarin. Pelatih Samator Ibarsjah Djanu Tjahyono menjelaskan bahwa dirinya memang tidak meng- anggap remeh lawan. Selain itu, Ibarsjah melakukan rotasi pemain sebagai strategi untuk menghadapi pertandingan kemarin. ”Kuncinya, kami bermain lebih tenang hari ini (kemarin, Red),” jelas Ibarsjah.
Di sisi lain, pelatih BNI Loudryan Maspaitella menuturkan bahwa kekalahan kemarin tidak menjadi masalah bagi timnya. Dia mengatakan, yang menjadi masalah adalah mental bertanding Didi Irwadi dkk. Loudry mengungkapkan, setelah mengetahui BNI lolos ke final four, para pemainnya tidak fokus dalam menghadapi pertandingan. Hasilnya, mereka bermain seadanya. ”Seharusnya itu tidak boleh. Dengan begitu, kami tidak bisa mengevaluasi kelemahan tim,” jelas Loudry.
Sementara itu, di sektor putri Jakarta Pertamina Energi didaulat sebagai juara grup dengan perolehan 31 poin dari 10 kemenangan. Sama dengan Palembang Bank SumselBabel di sektor putra, Pertamina juga mendapatkan uang pembinaan Rp 15 juta.
Pertamina membuka lebar peluang tersebut sejak sehari sebelumnya. Penyebabnya, tak lain, kekalahan 0-3 yang diderita Elektrik dari Gresik Petrokimia. Meski kemarin Elektrik menang 3-1 (25-20, 25-16, 23-25, dan 25-19) atas Jakarta PGN Popsivo Polwan, itu belum cukup. Sebab, Pertamina dalam laga sebelumnya sudah menang 3-0 (25-13, 25-8, dan 25-10) atas Batam Sindo BVN. Pertamina dan Elektrik pun sama-sama mengoleksi 12 kemenangan. Tapi, Elektrik lebih unggul dalam poin. (tif/c11/ady)