Jawa Pos

Dibakar Arang Bikin Nendang

Sate merupakan salah satu kuliner khas Asia Tenggara yang populer. Rasa gurih daging yang dibakar di atas arang serta bumbu yang meresap sulit ditolak. Mencium baunya ketika dibakar saja bikin lapar. Membuat sate sendiri tidaklah ribet. Malah, kita bisa b

-

DI Indonesia, kita mengenal beragam jenis sate. Bergantung daerah. Umumnya, bahan yang digunakan adalah daging sapi, kambing, dan ayam. Sate yang dilumuri bumbu kecap dan dicocol saus kacang menjadi yang paling populer. Rasa manis dan gurih dagingnya yang berpadu bumbu kacang memang mantap. Apalagi kalau disantap bersama dengan nasi putih hangat mengepul atau lontong lengkap dengan taburan serundeng kelapa. Duh!

Untuk sate daging sapi, jenis daging yang dipilih bisa memengaruh­i cita rasa. Yuli Hariyanto, chef Jamoo at Shangri-La Hotel Surabaya, menyaranka­n untuk memilih bagian has dalam. Pada bagian tersebut, masih terdapat lemak-lemak tipis yang menyelimut­i daging. ’’Lemak itu, kalau dibakar, akan menimbulka­n aroma yang sedap. Rasanya juga akan lebih gurih,’’ jelasnya.

Kalau bosan dengan sate daging sapi, kambing, dan ayam, boleh saja memakai bahan seafood. Misalnya, sate lilit khas Bali yang dibuat dari ikan. Yuli menyaranka­n untuk memilih jenis ikan yang teksturnya cenderung padat serta tak banyak durinya. Misalnya, ikan kakap. ’’Kalau terlalu lembut seperti gurami, nanti susah membentuk lilitan di batang serainya karena mudah hancur,’’ ujar Yuli.

Untuk menambah tekstur dan cita rasa, adonan ikan kakap dicampur dengan udang. Sebagai pelengkapn­ya, sate lilit bisa dinikmati bersama sambal matah. Lembutnya daging ikan kakap menyatu dengan rempah-rempah yang nikmat. Cocolan sambal matahnya cukup memberi sensasi pedas tanpa membakar lidah.

Cumi-cumi dan udang juga bisa menjadi pilihan sebagai bahan sate. Sate berbahan seafood cocok dipadukan dengan bumbu khas Thailand. Untuk memunculka­n cita rasa Thailand tersebut, kita cukup menggunaka­n saus bangkok. Rasa manis, asam, dan pedasnya memberi sensasi fresh di mulut. ’’Rasa asamnya sekaligus meminimalk­an amis cumi-cumi atau udang,’’ jelas Yuli.

Demi menciptaka­n rasa sate yang nendang, kuncinya ada pada proses pembakaran. Yuli menyaranka­n untuk membakar sate di atas arang. Bukan dengan teknik grill di atas kompor. Aroma dan rasanya akan jauh lebih nikmat dengan arang.

Sebelum membakar, daging dimarinasi. Daging kambing atau sapi cukup dilumuri dengan garam, merica, dan kecap. ’’Kalau mau lebih meresap, marinasi semalam sebelumnya,’’ saran Yuli. Sementara itu, seafood cukup dibaluri dengan air perasan lemon. Tujuannya, meminimalk­an bau amis.

Proses pembakaran harus diperhatik­an. Daging sapi dan kambing biasanya matang sekitar 10 menit dibakar. Tak harus matang sempurna agar daging tak kering dan alot. Seafood cukup dibakar selama 3–5 menit. Sementara itu, daging ayam membutuhka­n pembakaran paling lama. ’’Daging ayam harus dibakar sampai betul-betul matang,’’ ujar Yuli. (adn/c7/na)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia