Bones Lolos Overtime
SURABAYA – Makin mendekati akhir babak penyisihan awal Honda DBL East Java Series 2017-North Region, makin banyak pula pertandingan seru yang dihadirkan. Salah satunya adalah laga tim basket putri SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya atau Bones melawan SMA Petra 1 Surabaya (Petra 1). Laga do or die untuk memperebutkan juara grup E itu bahkan harus melewati babak overtime.
Petra 1 unggul lebih dulu melalui layup manis yang dilayangkan center Carlisa Regina. Namun, Bones tak tinggal diam. Mereka mampu mengungguli Petra 1 pada akhir kuarter dengan skor 4-3 setelah forward Rahmatiana Dewi dan Priskilia Ayu melayangkan shooting pada satu menit terakhir.
Sepanjang kuarter ketiga, kedua tim sama-sama scoreless. Tapi, saat memasuki kuarter keempat, Bones makin melihat harapan setelah kapten Fresha Christina melayangkan free throw. Kedudukan pun imbang 7-7. Babak overtime harus dijalankan. Sejak awal, Bones berambisi untuk menang. Tiap berpeluang menguasai bola, mereka juga berusaha melakukan finishing dengan apik. Berkali-kali percobaan gagal. Hingga akhirnya, forward Rahmatiana berhasil menyarangkan tembakan tiga angka.
Sorakan Bones Mania makin riuh. Forward Intan Ayu terus berusaha menjebol ring Petra 1. Usaha itu akhirnya membuahkan hasil. Bones berhak lolos ke babak utama setelah menang dengan skor 12-7 atas Petra 1.
’’Waktu drawing dan dapat lawan Petra 1, saya pesimistis karena kami pernah habis di pertandingan lain dengan Petra 1,’’ ujar coach Bones M. Rizky Freantara.
Laga seru lainnya juga terjadi di sektor putra. Pertandingan Mussan –sebutan SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo– kontra SBC –tim basket SMAN 1 Tuban– terbukti menjadi pertandingan antarpoint guard. Mussan diperkuat point guard Rendra Putra. Dia memiliki skill individu di atas rata-rata. SBC pun punya dua komando serang, yakni point guard Mohammad Awaluddin dan Syahrudin Novan. Melalui komando mereka, kiriman bola SBC selalu berakhir dengan produksi poin tinggi.
Penjagaan ketat oleh SBC mengakibatkan Mussan sulit memproduksi angka pada kuarter pertama. Akurasi passing SBC itu sukses menakuti skuad Mussan, terutama bagi pasangan duet Mussan. Akibatnya, mereka sering terkena foul trap oleh SBC. Dari kecerobohan tersebut,
big man SBC Ariq Handy langsung melesat sebagai
point maker pada kuarter terakhir. ’’Itulah cara bermain kami, bigman is the best point maker for game,’’
tegas pelatih SBC Yogi Oktafianto. SBC berhasil menjadi juara grup B dengan skor 29-16 atas Mussan.
Laga seru lainnya juga dimainkan SMAN 20 Surabaya melawan SMA Santo Carolus Surabaya. Twenty, sebutan SMAN 20 Surabaya, berjuang habis-habisan pada laga terakhirnya kali ini. Twenty sangat berharap bisa menang. Sebab, itulah hari terakhir Rudi Dwi Astutik mendampingi mereka. Sayang, kemenangan belum berpihak kepada Twenty. Skor akhir 5-4 untuk kemenangan Carolus.
Setelah pertandingan, tangis haru mewarnai DBL Arena saat Twenty mengucapkan salam perpisahan kepada guru matematika tersebut. ’’Basket Twenty harus lebih maju, lebih semangat, dan menang,’’ ungkap Bu Rudi yang mengabdi sejak 1998. (nao/pew/fri/c22/grc)