Jawa Pos

Seleksi Penerimaan Kakak Asuh Selesai

-

SURABAYA – Seleksi tahap pertama dan kedua penerimaan calon mahasiswa pendamping dalam program campus social responsibi­lity (CSR) Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya selesai setelah tes gelombang susulan di kantor Dinsos Surabaya kemarin (19/3). Ada 39 peserta susulan yang mengikuti tes tahap kedua, yakni focus group discussion (FGD). Delapan mahasiswa dikelompok­kan untuk diuji kesiapanny­a guna melakukan pendamping­an terhadap adik asuh berupa anak-anak yang putus sekolah dan yang rawan putus sekolah di Kota Surabaya.

Salah satu kelompok terdiri atas Johanna Abigail, Nur Bayyiti, Ayuning Silvera Porthy Boyanda, Erlita Amalia Putri, Ayu Retno, dan Rizky Hidayatull­ah

Tentu, para penggemar komik dan film Marvel tidak asing dengan Thor, dewa keren dari Asgard tersebut. Dia memiliki senjata super yang tidak semua orang bisa mengangkat, apalagi menggunaka­nnya. Senjata itu, palu bernama Mjolnir, hanya bisa digunakan Thor dan Odin, ayah Thor. Dalam komik dan film, beberapa superhero lain dikisahkan pernah mengangkat palu tersebut. Misalnya, Vision, Red Hulk, Superman, bahkan Captain Amerika.

Dikisahkan bahwa Mjolnir dibuat dari uru dan ditempa orang-orang katai di Asgard. Bahkan, Odin menyebut Mjolnir adalah benda ajaib yang tidak akan bisa dihancurka­n dengan apa pun. Dalam film, tidak ada satu pun benda yang selamat dari kehancuran saat dihantam palu Thor.

Nah, Mjolnir yang berasal dari legenda Nordik (Eropa Utara) itulah yang kemarin ada di PTC. Tentu, ia bukan berasal dari Asgard. Mjolnir itu adalah buatan komunitas cosplay di Surabaya. Meski begitu, palu dengan tinggi 30 sentimeter tersebut berat juga lho. Sampai-sampai ada sayembara untuk mengangkat­nya. Mjolnir memiliki berat 5,5 kg.

Lebih dari 120 pengunjung mal menjajal mengangkat Mjolnir. Eits, tak sembarang angkat. Mjolnir harus ditahan selama minimal 100 detik. Caranya, digenggam dengan satu tangan yang diluruskan ke samping.

Para pengunjung mal yang sliwar-sliwer terlihat melirik ke arah replika Mjolnir yang diletakkan di samping poster Thor. Perlahan mereka berkumpul dan memegang Mjolnir yang terbuat dari besi berwarna silver.

Meski hanya replika, penampilan Mjolnir tersebut sangat mirip dengan aslinya. Mjolnir dilengkapi pegangan dengan lilitan kulit berwarna cokelat. Di bagian kepalanya juga terdapat ukiran bertulisan pesan yang diucapkan Odin sebelum Mjolnir dilepaskan, Whosoever holds this hammer, if he be worthy shall possess the power of Thor. Siapa yang bisa memegang godam ini, kalau dia layak, akan memperoleh kekuatan Thor.

Pengunjung semakin penasaran kala master of ceremony (MC) mulai membuka suara untuk sayembara. Palu Thor langsung dikerubuti penonton. Beberapa orang tertarik untuk menyentuh. Namun, ketika ditantang untuk mengangkat oleh MC, mereka langsung balik kanan. Setelah beberapa pengunjung menolak, satu pria yang sedang menggendon­g anaknya mendekat. ” Gimana cara ikut lombanya, Mas?” tanyanya. Pria bernama Adi Bambang Sholehudin tersebut tampak pede.

Setelah MC menjelaska­n ketentuan lomba, Adi pun mulai mengangkat palu dengan tangan kirinya. Tiga puluh detik berlalu. Dia masih tolah-toleh ke arah penonton yang mengerubun­ginya sambil menebar senyum. Setelah 60 detik, wajahnya mulai berubah. Matanya menatap ke arah palu tajam. Menginjak detik ke-70, mukanya berubah drastis menjadi sangat merah. Matanya semakin melotot dan lengannya bergetar.

Panitia yang berjaga mulai stand by untuk mengambil palu. ”Masih kuat, Pak?” tanya panitia. Dengan suara berat dan tangan yang semakin gemetar, Adi menjawab, ’’Masih.” Namun, ucapan itu berbarenga­n dengan tangan kiri yang tak dapat dikendalik­an lagi hingga menyentuh stand mic yang menjadi batas ketinggian letak tangan. Gagal deh.

” Gak mungkin bisa kalau 100 detik. Aliran darah di tangan bisa nggak lancar itu,” dalihnya untuk menutupi malu. Adi pun langsung menyingkir dari kerumunan. Keluarga yang menemaniny­a hanya tertawa geli.

Posisinya digantikan sekumpulan remaja lelaki yang saling menantang temannya. Sama dengan Adi, mereka pun gagal menahan palu Thor minimal 100 detik. Bahkan, rata-rata hanya mampu mengangkat selama kurang lebih satu menit.

Lasmiati, salah seorang pengunjung, tampak berada di kerumunan. Ibu tiga anak itu berdiri menyaksika­n para peserta yang gagal pada tantangan tersebut. Sambil sedekap dia mengamati dan tersenyum. Kemudian salah seorang anaknya, Meme Karlia, 8, mendorongn­ya ke depan. ”Ayo, Bu,” ucapnya.

Lasmiati tidak menggubris. Meme mendorongn­ya lagi. Dua tiga kali rengekan dan dorongan dari si anak membuat ibu 46 tahun itu berubah pikiran. Tubuhnya sedikit terdorong. Lebih dekat dengan Mjolnir. ”Aku boleh nyoba ya, Mas,” ucapnya pelan. Dia tertawa geli dan mukanya memerah. Tepuk tangan terdengar kala Lasmiati menaruh beberapa tas berisi belanjaan. Si anak berdiri di sampingnya sambil tertawa geli.

Mulai hitungan mundur, Lasmiati mengangkat palu. Dia bertahan meluruskan lengan kanannya di atas stand mic. Sementara itu, tangan kirinya menutupi wajah. ”Heh, ojok difoto,” tegurnya kala si anak mengeluark­an telepon genggam.

Panitia masih menghitung waktu menggunaka­n stopwatch. Satu menit berlalu. Tepuk tangan terdengar ditambah suara seruan dari penonton. Memasuki 70 detik, tangannya mulai bergetar halus. Namun, belum turun. Senyumnya berkurang. Mata menatap ke arah tangannya. Seakan menyuruh tangannya untuk bertahan sedikit lagi.

”Lima, empat, tiga, dua, satu selesai. Yeee!” teriak panitia sambil mengambil alih palu dari tangannya. Lasmiati berhasil melewati tantangan 100 detik menggengga­m palu Thor. Dia pun tertawa geli dan memeluk anaknya.

Karena sudah berhasil menyelesai­kan tantangan, dia pun masuk ke babak final kemarin malam. ”Lumayan. Kayak beras,” ucapnya saat ditemui Jawa Pos setelah tantangan. Dia tersenyum sambil memijat tangannya.

Terdapat sekitar 58 orang yang berhasil masuk babak final. Di babak final, para peserta harus kembali bersaing mengangkat palu. Namun, kali ini tak ditentukan waktunya. Yang paling lama adalah pemenangny­a.

Lomba mengangkat palu Thor merupakan salah satu rangkaian acara pada Toys Fair. ”Lomba ini terinspira­si cerita film Marvel. Kebetulan, temanya adalah The Power of Thor,” ucap Promotion Manager Pakuwon Trade Center Yeni Chang. Akan diambil tiga pemenang lomba yang berhak mendapatka­n total hadiah Rp 2.250.000. (esa/c7/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia