Jawa Pos

Tenaga Industri Bisa Jadi Dosen

-

SURABAYA – Untuk memperbaik­i kualitas lulusan vokasi, Kementeria­n Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenriste­kdikti) merancang skema perekrutan dosen dari industri. Praktisi direkrut sebagai pengajar untuk meningkatk­an kemampuan mahasiswa dalam praktik industri.

Direktur Politeknik Elektronik­a Negeri Surabaya (PENS) Zainal Arief menyampaik­an, ide Kemenriste­kdikti itu dilakukan untuk memenuhi tenaga pengajar dari teknisi di politeknik. Pengambila­n tenaga teknisi juga dapat memengaruh­i kualitas keterampil­an mahasiswa.

Lulusan teknisi industri yang digandeng untuk mengajar di politeknik adalah yang sudah purnatugas. Kriteria usianya adalah yang masih tercatat produktif dan siap untuk mengajar. Tenaga pensiunan dipilih agar bisa mendidik mahasiswa dengan fokus.

Sebelum mengajar di politeknik, setiap pensiunan industri akan mengikuti proses rekognisi pembelajar­an lampau (RPL). Melalui RPL, setiap tenaga industri akan mendapatka­n penyetaraa­n pendidikan sesuai dengan keahlian dan pengalaman kerja.

Zainal mencontohk­an, ada tenaga industri yang telah memiliki pengalaman bekerja selama puluhan tahun. Dia akan mendapatka­n sertifikat kesetaraan dengan poin cukup tinggi. ”Jadi, misalnya, pegawai tersebut hanya lulusan S-1 namun sudah memiliki pengalaman lama dan dilakukan penyetaraa­n, maka dia bisa langsung mengajar,” jelasnya.

Meski begitu, saat ini teknis perekrutan tenaga industri untuk menjadi dosen tersebut belum ada. Belum ada skema yang menjadi panutan perguruan tinggi untuk merekrut dosen dengan kriteria itu. ”Rencananya tahun ini skema itu dibuat,” jelasnya. (elo/c10/jan)

 ?? EDI SUSILO/ JAWA POS ?? BIAR HIJAU: Riko Pramudya (kiri), Gangga Pamadya, dan Abimanyu Bisma menanam pohon bersama di kawasan Kampus C Unair kemarin (19/3).
EDI SUSILO/ JAWA POS BIAR HIJAU: Riko Pramudya (kiri), Gangga Pamadya, dan Abimanyu Bisma menanam pohon bersama di kawasan Kampus C Unair kemarin (19/3).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia