Jawa Pos

40 Ton Sehari di TPS Gubernur Suryo

-

KOTA Pudak memiliki 119 tempat penampunga­n sementara (TPS). Sekitar 600 ton sampah disetor ke satu TPA. Masalahnya, jumlah angkutan milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik terbatas.

Salah satu solusi yang dilakukan pemkab adalah menguatkan peran tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (TPS 3R). Namun, jumlahnya dinilai masih kurang karena baru lima TPS 3R.

Satu pusat pengolahan sampah tumpuan DLH berada di Jalan Gubernur Suryo. Praktis, TPS 3R yang dibangun pada 2013 itu menampung seluruh kotoran wilayah perkotaan. Sebanyak 33 pekerja menyetor sampah dari 52 TPS di area Kebomas dan Gresik Kota.

’’Kira-kira, ada 40 ton sehari. Sampah dipadatkan untuk mempermuda­h pengangkut­an,’’ kata operator TPS 3R di Jalan Gubernur Suryo Indra Armizutia kemarin (19/3). Saat ditemui, pemuda 23 tahun tersebut tampak sibuk. Indra cekatan mengoperas­ikan mesin bantuan APBN itu.

Dia menambahka­n, sampah terbesar di Gresik memang berada di area perkotaan. Selain padatnya permukiman, sumbangan sampah berasal dari pasar tradisiona­l. Pusat belanja tersebut menghasilk­an banyak sampah.

Saat ini, ada empat pasar tradisiona­l di area Kebomas dan Gresik Kota. Pedagangny­a banyak. Selain pasar, sampah berasal dari sebagian industri non cairan. ’’Dari TPS 3R itu, rata-rata ada tiga kontainer setiap hari. Limbah dibuang ke Ngipik,’’ paparnya. Dia menjelaska­n, peran TPS 3R cukup vital. Alat tersebut menghemat biaya pengangkut­an.

Dalam sehari, alat diaktifkan puluhan kali. Sampah benarbenar dipadatkan. TPS 3R mampu mengurangi volume limbah hingga 50 persen. Selain di Jalan Gubernur Suryo, ada empat TPS 3R yang diandalkan DLH. Alat tersebar di wilayah Driyorejo, Wringianom, dan Manyar. (hen/c16/roz)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia