Jawa Pos

LUAPAN PENANTIAN 4 TAHUN

Laga Persahabat­an Terheboh dalam Sejarah Sepak Bola Indonesia

-

SURABAYA – Ini mungkin pertanding­an persahabat­an terheboh dalam sejarah sepak bola Indonesia. Sebanyak 55 ribu penonton memenuhi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dalam laga Persebaya melawan PSIS Semarang kemarin (19/3)

Bukan hanya itu. Puluhan ribu lainnya, yang mungkin cukup meme- nuhi stadion lagi, berada di luar.

Tidak hanya penonton yang menembus rekor. Beberapa tokoh VVIP juga hadir meski itu ”hanya” laga persahabat­an dua klub Liga 2 (kasta kedua sepak bola tanah air). Menpora Imam Nahrawi tidak mau tertinggal menjadi saksi Homecoming Game Persebaya. Bersama Ketua Umum PSSI Letjen Edy Rahmayadi, Imam harus berjalan berkilomet­er karena terjebak macet untuk sampai di stadion karena begitu banyaknya suporter yang men- jejali area sekitar stadion.

”Saya baru pertama berjalan kaki 3 kilometer untuk menyaksika­n sepak bola,” kata Imam Nahrawi. ”Terima kasih kepada Bonek yang telah berjuang membawa Persebaya kembali. Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut andil membawa Persebaya kembali,” lanjutnya.

Ya, laga persahabat­an Persebaya melawan PSIS kemarin adalah yang pertama dalam empat tahun terakhir, setelah Persebaya terasing dari kancah sepak bola tanah air. Bahwa begitu banyak Bonek yang datang hingga memacetkan akses menuju Stadion GBT, itu adalah bentuk luapan kangen mereka ke penampilan klub berjuluk Green Force itu.

Kerinduan tersebut terbayar dengan kemenangan Persebaya 1-0 atas PSIS. Gol kemenangan Green Force diciptakan Rachmat Irianto pada menit ke-83 melalui titik putih. Penyebabny­a, Irvan Jaya dijatuhkan pemain belakang PSIS Safrudin Tahar.

”Saya apresiasi dan takjub melihat pertanding­an ini. Saya bangga bisa hadir menyaksika­n Persebaya,” puji Edy. ”Saya rela berjalan berkilo-kilometer untuk bisa menyaksika­n bangkitnya Persebaya. Saya sarankan manajemen dan panitia harus evaluasi, karena kalau macet seperti ini suporter bisa tidak nyaman karena tidak mendapatka­n akses ke stadion,” paparnya.

Memang, ke depan manajemen Persebaya dan semua stakeholde­r olahraga di Surabaya harus me- lakukan evaluasi serta pembenahan. Antusiasme Bonek untuk memberikan dukungan kepada tim kesayangan­nya belum diimbangi dengan kesiapan dan infrastruk­tur. Tidak pernah pertanding­an-pertanding­an Persebaya sebelumnya seheboh kemarin.

Dulu laga Persebaya versus Arema di GBT pada 4 Maret 2012 pernah dianggap sebagai yang paling heboh. Sebanyak 55 ribu kapasitas stadion penuh sesak. Namun, suasana di luar stadion tidak seramai kemarin. Semua penonton saat itu bisa masuk.

Demikian halnya kala Persebaya menjamu klub Premier League Queens Park Rangers pada 23 Juli 2012, juga di GBT. Ketika itu stadion tidak sampai penuh sesak seperti kemarin.

Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda mengucapka­n banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang turut andil hingga Homecoming Game Persebaya bisa terlaksana dengan baik. ”Terima kasih kepada Mas Imam Nahrawi, yang telah membantu Persebaya untuk kembali. Dan Pak Edy yang menjadi sejarah kelahiran Persebaya,” kata Azrul. ”Juga kepada Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i) serta Pak Iqbal (Kapolresta­bes Surabaya Kombespol M. Iqbal) yang turun langsung ke lapangan. Apresiasi kepada Bonek yang terus berusaha menjadi suporter yang lebih baik,” lanjutnya.

Gelombang kedatangan Bonek ke GBT mengalir sejak sebelum tengah hari. Saking besarnya ke- rinduan mereka untuk menyaksika­n Persebaya, banyak yang datang ke stadion meski belum memiliki tiket. Padahal, sejak beberapa hari lalu telah diumumkan, tiket ekonomi sudah sold-out.

Meski banyak yang tidak bisa masuk, suasana di luar stadion tetap terkendali. M. Iqbal mengapresi­asi Bonek lantaran semua berjalan dengan aman. ”Keberhasil­an laga ini adalah keberhasil­an Bonek,” ucapnya. ”Kita akan coba kelola. Banyak Bonek yang tidak bisa masuk (stadion). Memang demand dan supply sangat timpang. Alhasil, teman-teman Bonek di stadion penuh, di luar juga penuh. Artinya, ini adalah bentuk kecintaan pada Persebaya,” lanjut mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya itu.

Dalam laga kemarin, manajemen Persebaya juga memperkena­lkan sponsor yang akan mendamping­i tim sepanjang perjalanan mereka di Liga 2 musim ini. Mereka adalah Kapal Api, Antangin, Honda Surabaya Center, MPM Distributo­r Honda Motor, dan Proteam.

Perwakilan sponsor itu diperkenal­kan kepada para suporter saat jeda pertanding­an. Turut diajak ke pinggir lapangan bersama sponsor, figur-figur yang selama ini berjasa dalam perjalanan Persebaya. Di antaranya adalah Seno, perwakilan almarhum Supangat (komentator legendaris Persebaya), Soebodro yang merupakan mantan pemain dan pelatih Persebaya, Okka Eka pencipta chant Persebaya, serta Direktur Amatir Saleh Hanifah yang telah mengelola kompetisi internal Persebaya. (dit/rid/c10/c9/ang)

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ??
DITE SURENDRA/JAWA POS
 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS Foto dan Berita Lain ?? APRESIASI: Dari kiri, Saleh Hanifah (kompetisi internal), Subrodo (mantan pemain dan pelatih), Seno (keluarga alm Supangat), Eddy Tan (GM PT Deltomed Laboratori­es), Kevin Mergonoto (PT Santos Jaya Abadi), Imam Nahrawi (Menpora), Azrul Ananda, Kombespol...
DIPTA WAHYU/JAWA POS Foto dan Berita Lain APRESIASI: Dari kiri, Saleh Hanifah (kompetisi internal), Subrodo (mantan pemain dan pelatih), Seno (keluarga alm Supangat), Eddy Tan (GM PT Deltomed Laboratori­es), Kevin Mergonoto (PT Santos Jaya Abadi), Imam Nahrawi (Menpora), Azrul Ananda, Kombespol...
 ?? SIDIK TUALEKA/JAWA POS ?? TAKJUB: Ketum PSSI Edy Rahmayadi bersama istri Nawal Lubis didampingi Waketum PSSI Iwan Budianto saat berjalan menuju Gelora Bung Tomo. Foto atas, 55.000 Bonek memenuhi stadion kemarin.
SIDIK TUALEKA/JAWA POS TAKJUB: Ketum PSSI Edy Rahmayadi bersama istri Nawal Lubis didampingi Waketum PSSI Iwan Budianto saat berjalan menuju Gelora Bung Tomo. Foto atas, 55.000 Bonek memenuhi stadion kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia